Kamis, 23 Juni 2011

Galaunya Mahasiswa

Buat lo pada.. para mahasiswa tingkat akhir
yang lagi galau mikir "pacar" yang pengen segera dinikahin
maksud gue.. skripsi lo pada yang membuat segalanya tampak runyam..

padahal dulunya elo..






eh taunya


n yang elo lakuin sekarang..




apapun yang terjadi..



karena gue percaya..

ditulis oleh seorang mahasiswa yang lagi ngerjain skripsi

Rabu, 22 Juni 2011

Ayah, Berapa Gajimu?



Seperti biasa Andrew, Kepala Cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta , tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Sarah, putra pertamanya yang baru duduk di kelas tiga SD membukakan pintu untuknya.

Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama.

“Kok, belum tidur ?” sapa Andrew sambil mencium anaknya.

Biasanya Sarah memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.

Sambil membuntuti sang Papa menuju ruang keluarga, Sarah menjawab,

“Aku nunggu Papa pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Papa ?”

“Lho tumben, kok nanya gaji Papa ? Mau minta uang lagi, ya ?”

“Ah, enggak. Pengen tahu aja” ucap Sarah singkat.

“Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp. 400.000,-. Setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja. Sabtu dan Minggu libur, kadang Sabtu Papa masih lembur. Jadi, gaji Papa dalam satu bulan berapa, hayoo ?”

Sarah berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar sementara Papanya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Andrew beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Sarah berlari mengikutinya.

“Kalo satu hari Papa dibayar Rp. 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp. 40.000,- dong” katanya.

“Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, tidur” perintah Andrew

Tetapi Sarah tidak beranjak. Sambil menyaksikan Papanya berganti pakaian, Sarah kembali bertanya, “Papa, aku boleh pinjam uang Rp. 5.000,- enggak ?”

“Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini ? Papa capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah”.

“Tapi Papa…”

Kesabaran Andrew pun habis. “Papa bilang tidur !” hardiknya mengejutkan Sarah. Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya.

Usai mandi, Andrew nampak menyesali hardiknya. Ia pun menengok Sarah di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Sarah didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp. 15.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Andrew berkata, “Maafkan Papa, Nak, Papa sayang sama Sarah. Tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini ? Kalau mau beli mainan, besok kan bisa. Jangankan Rp. 5.000,- lebih dari itu pun Papa kasih” jawab Andrew

“Papa, aku enggak minta uang. Aku hanya pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini”.

“lya, iya, tapi buat apa ?” tanya Andrew lembut.

“Aku menunggu Papa dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Tiga puluh menit aja. Mama sering bilang kalo waktu Papa itu sangat berharga.

Jadi, aku mau ganti waktu Papa. Aku buka tabunganku, hanya ada Rp. 15.000,- tapi karena Papa bilang satu jam Papa dibayar Rp. 40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp. 20.000,-. Tapi duit tabunganku kurang Rp. 5.000,- makanya aku mau pinjam dari Papa” kata Sarah polos.

Andrew pun terdiam. Ia kehilangan kata-kata.

Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. Dia baru menyadari, ternyata limpahan harta yang dia berikan selama ini, tidak cukup untuk “membeli” kebahagiaan anaknya.

Para Ayah ataupun anda seorang ibu… Jangan Lupa .. Anak anda harta yang tak pernah bisa tergantikan nilainya !!!

Jumat, 25 Maret 2011

antimikroba dan ketahanan tubuh

Efek antimikroba:
Modifikasi mikroflora untuk menekan pertumbuhan bakteri patogen
Menghasilkan zat antimikroba
Kompetisi mendapatkan substrat
Kompetisi penempelan pada dinding epitel usus
Efek antitoksin

Efek melindungi dinding epitel usus:
Barier fungsional
Melindungi terhadap efek inflamasi dan toxin
Menghasilkan senyawa pelindung

Efek meningkatkan ketahanan tubuh:
Activasi makrofag, meningkatkan level sitokinin, aktivitas natural killer cell dan level imunoglobulin
Meningkatkan signal pada inang untuk menghasilkan senyawa anti inflamasi

SUPLEMEN

Dietary supplements
are product (other than tobacco) intended to supplement the diet, such as:
A vitamin
A mineral
An herb or other botanical
An amino acid
Substance to supplement diet by increasing total dietary intake
Concentrate, metabolite, constituent, extract, or combination of above
Dietary supplement:
product intended for ingestion
Not a conventional food
Not a sole item of a meal
Labeled as a dietary supplement

Dietary supplements
Ditujukan untuk menjaga kesehatan, pertumbuhan dan perasaan nyaman

Statements of nutritional Support:
Mengkoreksi penyakit defisiensi nutrisi
Memiliki manfaat ditinjau dari struktur dan fungsi
Mendukung perasaan nyaman secara umum

Nutraceuticals = Functional food
Mempunyai “Health claim”

Suplemen untuk kebugaran
Memperlancar aliran darah
Reologi darah
Mengatasi penyumbatan pembuluh darah
Pembuluh darah kaku
Detoksifikasi
Antioksidan
Meningkatkan stamina tubuh
Regenerasi sel

Suplemen untuk kebugaran
Memperlancar aliran darah
Reologi darah
Mengatasi penyumbatan pembuluh darah
Pembuluh darah kaku

Ginkgo biloba
Penggunaan:
gangguan fungsi otak; melancarkan aliran darah perifer, vertigo, tinnitus
Efek:
Meningkatkan toleransi hipoksia otak
Meningkatkan memori
Efek neuroprotektif
Memperbaiki gangguan kesetimbangan
Memperbaiki mikrosirkulasi dengan mempengaruhi reologi darah

Panax ginseng
Penggunaan:
anemia, diabetes, gastritis, insomnia, aprodisiak, adaptogen, meningkatkan stamina dan konsentrasi, restoratif
Ginseng putih: akar kering yang sudah dikupas
Ginseng merah: akar yang diuapkan menghasilkan warna coklat kemerahan seperti karamel
Penggunaan jangka panjang: simptom seperti keracunan kortikosteroid (hipertensi, nervous, tidak bisa tidur pada beberapa kasus dan efek hipotensi serta menenangkan pada kasus yang lain)

Cynara cardunculus (Artichoke)
Pengunaan:
gangguan dispeptik dan menurunkan kadar kolesterol

Glycine max (Kedelai)
Lecitin, sterol (stigmasterol (20%), sitosterol (50%) dan campesterol (20%)
Menurunkan kadar kolesterol darah
Mekanisme aksi:
Fitosterol lebih hidrofobik dari kolesterol sehingga memiliki afinitas yang lebih besar terhadap micelle yang berfungsi untuk absorbsi kolesterol dan lemak. Fitosterol tidak diabsorbsi dari saluran pencernaan

Detoksifikasi

Sylibum marianum
Penggunaan:
gangguan dispeptis, hepatoprotektif
Mekanisme aksi hepatoprotektif dari silimarin:
Efek melindungi sel dan membran: antioksidatif efek (radical-scavenger) sehingga menghambat pembentukan senyawa toksis hasil peroksidasi lipid dengan menghambat pembentukan radikal bebas, melindungi cadangan glutation
Stabilisasi sel membran hepar: merubah membran sel dengan ikatan pada protein dan reseptor sehingga menghambat absorpsi toksin
Mempercepat regenerasi sel hepar: kecepatan sintesa rRNA melalui peningkatan aktivitas RNA polimerase I sehingga meningkatkan produksi protein

L-Carnitin
Disebut juga Vitamin Bt
Merupakan asam lemak non esensial yang diproduksi dalam tubuh di liver dan ginjal dari lisin dan metionin dengan bantuan Vitamin C, Fe, niasin dan vitamin B6

Fungsi:
melindungi hati dari toksin terutama alkohol
Mempermudah konversi asam lemak menjadi energi (hidrolisa ATP menjadi ADP)

Konsumsi dalam bentuk asetil carnitin lebih disukai karena mudah diabsorbsi dan dapat menembus BBB

Taurin
Fungsi: detoksifikasi, pengendali neurotransmitter, meningkatkan daya tahan tubuh dan memulihkan stamina setelah sakit

Glisin
Fungsi: detoksifikasi, pembentuk glutation

Metionin
Fungsi: pembentukan asam nukleat dan jaringan, sintesa protein, bahan pembentuk asam amino lain (sistein), dan vitamin (kolin). Bekerja sama dengan vitamin B12 dan asam folat membantu tubuh mengatur pasokan protein berlebih dalam diet tinggi protein, membantu menyerap lemak dan kolesterol, melindungi hati
Defisiensi: rematik kronis, sirosis, dan gangguan ginjal

GABA dan asam glutamat
Fungsi:
mengatur transmisi zat kimia penghantar rangsang (neurotransmiter) di SSP sehingga penting untuk metabolisme otak

GABA: memperkuat daya ingat, meringankan gejala epilepsi, dan menurunkan ketegangan karena darah tinggi

Asam glutamat: mempengaruhi kemampuan kognisi, mencegah demensia, dan meningkatkan daya ingat

Valin
Fungsi: membantu saraf otot, mental dan emosional, insomnia, dan keadaan gugup
Defisiensi menyebabkan mudah tersinggung

Treonin
Fungsi: mencegah dan mengobati penyakit gangguan mental, bekerja pada sistem pencernaan dan melindungi hati
Defisiensi pada anak2: mudah tersinggung

Fenilalanin
Fungsi: mengontrol berat badan karena mengatur sekresi kelenjar tiroid dan menekan nafsu makan
Defisiensi: mata merah, katarak, dan perubahan prilaku

Triptofan
Fungsi: bahan untuk sintesis niasin, bahan pembentuk serotonin, pengendoran syaraf dan membantu proses tidur

Lisin
Fungsi: menghambat pertumbuhan virus, mencegah infeksi (bersama dengan vitamin C; A, Zn)

Arginin
Fungsi: pembuatan cairan mani, memperkuat sistem imun, pelepasan hormon, berperan penting dalam pembelahan sel, mempercepat penyembuhan luka, pembuangan amonia dari tubuh, vasodilatasi

Kolostrum
Terdapat pada susu awal segera setelah ibu melahirkan (pre-milk fluid)
Mengandung antibodi imunoglobulin (terutama IgA), limfosit B dan T, makrofag dan netrofil, efek probiotik

Ekstrak hati
Regeneratif dan detoksifikasi dengan menurunkan deposit lemak (efek lipotropik), mempercepat regenerasi sel hati dan mencegah pembentukan jaringan parut

Antioksidan
Meningkatkan stamina tubuh

Regenerasi sel

Morinda citrifolia
Kandungan kimia:
asam amino, mineral, oligosakarida dan polisakarida, beta sitosterol, antrakinon (damnachantal), scopoletin, noniosida, alkaloid
Alkaloid xeronine : memperbaiki sel tubuh yang rusak dengan cara mengatur rigiditas dan bentuk protein spesifik yang bekerja sama dalam fungsi yang berbeda memperbaiki sel yang rusak

Centela asiatica
Penggunaan:
gangguan kulit (eksem), saluran pencernaan (tukak lambung), luka pada pembuluh darah, memperkuat sistem syaraf dan daya ingat
Kombinasi dengan vitamin C memperkuat aktivitas penyembuhan
Mekanisme aksi:
Asiaticoside, asiatic acid, and madecassic acid menstimulasi pembentukan kolagen dan glikosaminoglikan

Herba Suplemen

Asam lemak esensial
Asam lemak yang dibutuhkan untuk kelancaran proses metabolisme tetapi tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh atau tidak dapat mencukupi kebutuhan minimal sehingga harus disupply dari luar misalnya dari makanan.
Asam lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acids, PUFA) adalah: asam lemak yang memiliki dua atau lebih ikatan rangkap tipe cis yang biasanya dipisahkan oleh satu metilen group (methylene interrupted polyenes)


Penggolongan PUFA
1. Asam lemak tak jenuh jamak rantai pendek
(short chain polyunsaturated fatty acids (SC-PUFA)):
ALA : asam alfa-linolenat (α-Linolenic acid (18:3) - ω-3 )
LA : Asam Linoleat (Linoleic acid (18:2) - ω-6)
Keduanya tidak disintesis oleh manusia karena tidak adanya enzym desaturase. Keduanya merupakan prekursor untuk pembentukan asam lemak yang lebih panjang dan memiliki ikatan rangkap lebih banyak (LC-PUFA = long-chain polyunsaturated fatty acids)
2. Asam lemak tak jenuh jamak rantai panjang
(Long chain polyunsaturated fatty acids (LC-PUFA)):
Asam lemak Omega-3: EPA (20:5), DHA (22:6)
Asam lemak Omega-6: GLA (18:3), DGLA (20:3), AA (20:4)
Asam lemak Omega-9: asam oleat

Tubuh manusia tidak mampu menghasilkan enzim desaturase, tetapi mampu memanjangkan dan merombak PUFA.

Manusia dapat mengkonversi ALA menjadi EPA dan DHA, tetapi proses ini berlangsung tidak efisien, yaitu hanya kurang dari 1% - 5% saja.
Jumlah ini dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, diet, khususnya intake PUFA yang lain.

Peranan asam lemak esensial dalam tubuh
Komponen membran sel
Produksi prostaglandin

Pengaruh konsumsi Omega-3 terhadap anak-anak
Perkembangan otak dan retina
Mengatasi gangguan konsentrasi
Mengatasi hiperaktivitas

Pengaruh konsumsi PUFA terhadap depresi
Pasien depresi memiliki kadar Omega-3 yang rendah.
Kadar omega-3 terhadap omega-6 mempengaruhi tingkat keparahan depresi

Pengaruh konsumsi Omega-3 terhadap kesehatan jantung
Anti hemostatik dan anti trombosis
Menurunkan tekanan darah
Dislipidemia
Mengatasi gangguan detak jantung

Pengaruh konsumsi ω-3 dan GLA untuk mengatasi efek negatif asam arakidonat
Displacement
Competitive inhibition
Counteraction

Bagaimana sebaiknya konsumsi asam lemak esensial?
Konsumsi PUFA membutuhkan ekstra antioksidan nutrisi, misal Vitamin E
Konsumsi PUFA sebaiknya setelah makan yang mengandung lemak untuk mengaktivasi mekanisme penyerapan lemak tubuh

Omega-3
ALA (asam alfa linolenat = Alpha linolenic Acid) 18:3 ω-3
Merupakan asam lemak omega-3 yang paling pendek. Memiliki 18 atom karbon dengan 3 ikatan rangkap. Diproduksi oleh tubuh sesuai dengan keperluan, dan peranannya sangat penting bagi struktur membran sel dan banyak proses biologis.
ALA ditemukan pada tahun 1930-an sebagai salah satu antioksidan utama yang penting, dan bertindak secara sinergik (saling memperkuat) dengan antioksidan lain, terutama vitamin C dan E.

ALA (asam alfa linolenat = Alpha linolenic Acid) 18:3 ω-3
Sebagai antioksidan kuat, ALA berfungsi sebagai regenerator glutation
Suplementasi ALA bermanfaat untuk mencegah proses penuaan, kanker, dan keracunan logam berat. Menurut penelitian yang dimuat pada publikasi Diabetologia, pemberian suplementasi ALA membantu menormalkan kembali lesi biokimia yang terjadi sebagai gejala proses penuaan
ALA juga bermanfaat mencegah dan membantu mengobati diabetes tipe 2 ALA mengoreksi kekurangan nutrisi pada penderita diabetes dengan meningkatkan penyerapan glukosa oleh sel-sel yang sangat penting untuk mempertahankan kadar gula darah pada tingkat normal, dan mencegah terjadinya komplikasi diabetik

ALA (asam alfa linolenat = Alpha linolenic Acid) 18:3 ω-3
ALA yang terlarut dalam lemak maupun air mempunyai jangka waktu pemakaian yang panjang, sehingga bisa lama digunakan tubuh. Suplementasi diberikan bila asupan ALA dari sumber makanan tidak mencukupi, terutama pada masa pertumbuhan, usia lanjut dan sakit kronis.
Sumber: Minyak biji rami (flax seed), canola, borage, blackcurrant, walnuts
Penggunaan: Untuk perawatan kesehatan, kapsul atau tablet dosis 50 mg perhari sebagai makanan kesehatan atau produk multi vitamin. Untuk terapi diabetes, dosis 100 mg dua sampai tiga kali sehari
Perhatian: dosis terapi ALA tidak dianjurkan untuk anak-anak, ibu hamil atau ibu menyusui

Omega-3
EPA (asam eikosapentaenoat = Eicosapentaenoate Acid) 20:5 ω-3
Merupakan prekursor prostaglandin (anti-inflamatorik dan alergi) yang bermanfaat menurunkan respons peradangan (inflamasi) melalui cara berkompetisi dengan asam arakidonat penyebab radang. Suplementasi EPA sangat efektif mengatasi penyakit inflamatorik, terutama rematik (artritis rematoid). Selain itu, dilaporkan juga bahwa EPA berperan sangat penting bagi struktur membran sel dan banyak proses fisiologis lainnya.
Sumber: ikan laut dalam, misalnya makerel, herring, sarden dan salmon dan minyak hati ikan cod (pure cod liver oil)
Penggunaan: Untuk memperkuat imunitas dan mendukung pertumbuhan anak, dosis kapsul 1 g sehari

Omega-3
DHA (asam dokosaheksaenoat = Dokosahexaenoate Acid) 22:6 ω-3
DHA bermanfaat memberikan efek anti-inflamatorik yang tinggi, dan sering digolongkan dalam kelompok EPA. DHA terlibat dalam perkembangan otak di usia pertumbuhan dan pemulihan kesehatan obat di saat penuaan
Kontroversi tentang DHA:
Rekomendasi dari WHO, 1994 berdasarkan hasil riset yang menemukan bahwa DHA terkonsentrasi di otak dan retina pada bayi yang disusui ibunya (breast-fed). Bayi2 tersebut memiliki tendensi untuk lebih baik dalam pertumbuhan dan test kognitifnya
FDA tidak mengizinkan supplemen DHA dalam susu formula bayi

DHA merupakan komponen utama PUFA di membran fosfolipid sel syaraf terutama di otak (40%) dan retina (60%) dan sperma. 50% berat membran syaraf terdiri atas DHA
DHA merupakan komponen utama asam lemak yang terkandung dalam breast milk (0,07->1%)
DHA dan EPA merupakan prekursor untuk pembentukan docosanoids yang merupakan molekul signaling yang penting untuk proses anti inflamasi dan neuroprotective dalam tubuh
Kadar DHA yang rendah dalam darah terbukti menurunkan level serotonin di otak yang terkait dengan penyakit seperti Alzheimer, depresi dan kurang konsentrasi
Sumber: Makerel, herring, sarden, dan salmon, spirulina, chlorella
Penggunaan: Untuk perawatan kesehatan dosis 10 mg sehari. Sebagai suplemen, DHA terdapat dalam banyak produk multivitamin dan makanan kesehatan

Omega-3
Asam steridonat (Stearidonic acid = moroctic acid) 18:4 ω-3
Merupakan asam lemak omega-3 hasil biosintesis dari ALA oleh enzim delta 6-desaturase
Prekursor untuk EPA dan DHA
Sumber: minyak ikan dan minyak tumbuhan: hemp seed, black currant dan spirulina
Suplementasi: pelembab kulit, thrombosis, inflamasi dan kanker

Omega-6
GLA (asam gama linolenat = gamma linolenic Acid) 18:3 ω-6
Pembentuk prostaglandin seri 1 dan 2 yang berperan dalam proses anti radang dengan sasaran kerja pada sistem pengontrolan gula darah. Defisiensi Omega-6 membuat jaringan menjadi kurang responsif terhadap insulin sehingga terjadi gangguan pada pengaturan gula darah. Sebaliknya, diabetes dapat menyebabkan gangguan metabolisme Omega-6
Defisiensi terjadi pada usia lanjut dikarenakan penyerapan yang kurang efektif
Suplementasi: efektif membantu menghilangkan nyeri dan radang pada pasien atritis rematoid, juga untuk wanita yang mengalami gangguan haid
Sumber: Minyak biji: evening primrose, black currant, borrage

Omega-9
Asam Oleat (Oleic acid) 18:1 ω-9
Menurunkan kadar kolesterol sehingga menurunkan resiko penyakit jantung.
Mengurangi terjadinya atherosklerosis
Meningkatkan fungsi imun, melindungi terhadap berbagai tipe kanker
Menurunkan resistensi terhadap insulin, sehingga meningkatkan pemeliharan kadar gula darah normal

Blackcurrant seed oil (Ribes nigrum)
Kandungan kimia:
Kaya akan asam gamma linolenat (GLA) 17%; ALA 13%
Indikasi:
Meningkatkan kekebalan tubuh dengan menekan pembentukan prostaglandin-E, anti inflamasi melalui stimulasi produksi prostaglandin-1, PMS, menopause, menurunkan tekanan darah
Dosis terapi harian: 600-6.000 milligrams.
Kapsul tersedia dalam kemasan 200 – 400 mg, masing2 mengandung 14-19% GLA

Evening Primrose (Oenothera biennis)
Produksi:
Minyak dari biji dengan metode ekstraksi dingin menggunakan heksan
Kandungan minyak biji evening primrose
Asam linoleat 65-80%; asam oleat 6-11%; asam gamma linolenat 8-14%; asam palmitat 7-10%
Indikasi dan Penggunaan
Neurodermatitis, sindrom premensturasi, suplemen diet, hiperaktivitas pada anak-anak, menurunkan kadar kolesterol
Dosis:
Kapsul yang distandardisasi menggunakan 0,5% asam gamma linolenat, 3 kali sehari 1-2 kapsul.

Flax seed oil = Linseed oil (Linum usitatissimum)
Kandungan kimia:
asam linolenat 40 – 70%, asam linoleat 10-25%, asam oleat 13-30%

Borago officinalis
Kandungan kimia:
Asam gama linolenat 17-25%, asam linoleat
Penggunaan:
Neurodermatitis dan food supplement

Zaitun (Olea Europea)
Produksi:
Dari buah dengan metode pengepresan dingin
Kandungan kimia:
Asam oleat 56-83%, asam palmitat 8-20%, asam linoleat 4-20%
Indikasi dan penggunaan:
Sediaan dermatologik
Side efek:
Penggunaan internal dapat memicu kolik terutama pada penderita batu empedu

Saffflower oil (Carthamus tinctorius)
Produksi:
Minyak diesktraksi dari embrio buah
Kandungan kimia:
Asam linoleat 55-88%; asam linolenat
Indikasi dan penggunaan:
Pencegahan arteriosklerosis karena dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah

Canola seed oil = Low erucic acid Rapeseed oil (Brassica napus)
Produksi:
Minyak diesktraksi dengan metode pengepresan dingin
Kandungan kimia:
Asam oleat 65%, ALA dan asam linoleat 30%
Efek:
Menurunkan kadar kolesterol, trigliserida darah

Perilla seed oil (Perilla frutescens)
Kandungan kimia:
ALA 50-60%, terdapat dalam bentuk trigliserida
Indikasi dan pengunaan:
Suplemen untuk melindungi jantung, membantu mencegah blood clotting, mengatasi beberapa simptom inflamasi, pencegahan kanker
Note:
Warfarin (aktivitas anti trombosis), hemofili, sebelum operasi, dapat menimbulkan diare. Interaksi dengan aspirin dan NSAIDs, bawang putih, ginkgo

Hemp seed oil (Cannabis sativa)
Kandungan kimia:
LA (50-70%), ALA (15-25%) dan GLA (1-6%). Perbandingan LA dan ALA memenuhi kebutuhan tubuh akan EFA, sehingga penggunaan secara terus menerus tidak menyebabkan defisiensi atau ketidakseimbangan EFA

Cod liver oil (Gadus sp.)
Perbedaan dengan minyak ikan: diestraksi dari hati ikan
Kaya akan EPA dan DHA, vit A dan D
Kerugian:
Kemungkinan kontaminasi logam berat dan dioxin, bau, vegetarian, kandungan vit A, kandungan lemak

Spirulina
Food suplemen dari sianobakteria:
Arthrospira platensis, and Arthrospira maxima
Kaya akan GLA, juga mengandung ALA, AA, SDA, EPA, DHA
Diproduksi dalam fermentor, memungkinkan hasil yang bebas kontaminasi

Virgin Coconut Oil (Cocos nucifera)
89,6% asam lemak jenuh (mayoritas asam laurat) dan 6,4% asam lemak tak jenuh (mayoritas asam oleat)
Kaya akan asam lemak jenuh rantai medium (asam laurat=C12:0)
Kaya akan asam lemak jenuh rantai medium (asam laurat=C12:0). Asam laurat memiliki daya antimikroba.

Minyak buah merah (Pandanus conoideus)
74,9% asam lemak tak jenuh (asam oleat, linoleat, ALA dan asam palmitat)

Probiotik dan Prebiotik

Sejarah Probiotik
Penuaan terkait dengan intoksikasi usus oleh bakteri proteolitik (clostridia) yang merubah protein menjadi phenol, amonia dan indol
Memperkenalkan susu asam yaitu susu yang difermentasi oleh bakteri untuk kesehatan dan umur panjang
Henry Tissier: Bifidobacterium
Alfred Nissle: Eschericia coli
Lactobacillus bulgaricus tidak bisa hidup di dalam usus
Lactocillus acidophillus aktif dalam usus
Lily and Stillwell: 1965: istilah “probiotics”

Probiotik
Suplemen diet yang mengandung bakteri atau yeast hidup yang berguna bagi kesehatan dalam jumlah yang cukup
Probiotics have more recently been defined as ‘microbial cell preparations or components of microbial cells that have a beneficial effect on the health and well being of the host’ (Salminen S 1999).
Bakteri paling umum dipakai adalah bakteri asam laktat (LAB) yaitu bakteri yang dapat mengubah karbohidrat menjadi asam laktat
Strains:
Lactobacillus dan Bifidobacterium
Saccharomyces ceriviseae

Flora normal dalam saluran pencernaan
Komposisi flora normal saluran pencernaan
Tergantung pada: diet, iklim, usia, obat (terutama antibiotik), penyakit, stress, pH, infeksi, lokasi geografis, ras, gaya hidup
Kesetimbangan antara bakteri “baik” dan bakteri “jahat” setidaknya adalah 85%:15%.
Jumlah bakteri “baik” dalam usus orang sehat adalah sekitar 100 triliun, 400 species, bakteri anaerob: aerob=1000:1
Bifidobakteria 90% dari populasi bakteri
Normal mikroflora terdiri dari bakteri resident dan transient

Potensi Manfaat Probiotik:
Meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah infeksi Helicobacter pylori dan mengatasi diare antibiotic-associated
Menurunkan kolesterol: merombak getah empedu
Mengatasi Lactose intolerance
Menurunkan tekanan darah: peptide ACE inhibitor
Mencegah kanker usus besar :
menekan aktivitas β-glucuronidase, mengikat senyawa karsinogenik
amina heterosiklis, meningkatkan aktivitas β-glucosidase
Meningkatkan penyerapan mineral
Menekan Inflamasi
Mencegah iritable bowel syndrome dan colitis

Probiotic strains yang efektif:
Berasal dari manusia
Bermanfaat bagi inang
Non pathogenic dan non toxic
Mengandung kadar sel hidup yang cukup
Bisa mencapai tempat aksi dalam keadaan hidup
Tetap hidup dalam penyimpanan
Antagonis terhadap patogen

Prebiotic
Kandungan makanan yang tidak dapat dicerna oleh manusia maupun bakteri patogen, tetapi berfungsi untuk secara selektif menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas bakteri “baik” dalam usus besar sehingga dapat meningkatkan kesehatan.
Bahan yang paling sering dipakai:
karbohidrat terutama oligosakarida yaitu senyawa karbohidrat rantai pendek yang terdiri dari tiga sampai sepuluh molekul gula, setidaknya dua diantaranya adalah fruktosa
misal: FOS (fruktooligosakarida), XOS (xylooligosakarida), dan GOS (galaktoologosakarida)
Synbiotic: Kombinasi prebiotik dan probiotik

Ciri prebiotik
Tidak dicerna di usus halus
Difermentasi di usus besar

Manfaat prebiotik:
Stimulasi pertumbuhan bakteri „baik“
Menekan pertumbuhan bakteri pathogenik
Meningkatkan produksi laktat, asam lemak rantai pendek, asetat, propionat, butirat
Meningkatkan absorbsi mineral
Melindungi mukosa usus

Jenis-jenis prebiotik
Klasifikasi; Sumber; Prosedur
Disakarida
Lactulose, Laktosa, Sintetik
Lacticol, Laktosa, Sintetik

Oligosakarida
FOS; Legumes, sayuran, cereals; Ekstraksi/hidrolisis
(Trans) GOS, Laktosa, Sintetik

Polisakarida
Inulin; Legumes, sayuran, cereals; Ekstraksi
Resistant starches; Legumes, sayuran, cereals; Ekstraksi

FOS
Serat prebiotik yang merupakan senyawa karbohidrat rantai pendek yang tidak dicerna manusia ataupun bakteri patogen, tetapi menjadi makanan utama bagi bakteri “baik”
Sumber:
Bawang merah, asparagus, pisang dan sirup maple
Kestosa (GF2), nistosa (GF3), fructosilnistosa (GF4), inulobiosa (F2), inulotriosa (F3) and inulotetraosa (F4).

Serat
Soluble Fiber
Insoluble Fiber
Resistant Starch

Problems:
Produk probiotik: single strain atau multi strain atau multi species?
Produk probiotik pada susu bayi-balita
Produk prebiotik pada susu bayi-balita
Produk prebiotik pada manula
Keamanan produk prebiotik

Minggu, 06 Maret 2011

jika aku menjadi

malam tak bertuah, siang tanpa pesan
sinisnya hari menyapa diriku
..
..
manusia biasa mungkin takkan sanggup
merenangi nasib gelap gulita
bentangkan hatiku Tuhan peluk aku
cinta sahabat menafkahi jiwa
..
..
jika aku menjadi seperti yang lain hidup bercahaya
mungkin saja aku kehilangan rasa syukur, tak tersenyum dalam damai
coba kau jadi aku, sanggupkah bernafas tanpa udara
namun ku nikmati nasib dan takdir hidup ini bila Tuhan yang mau
..
..
jika aku menjadi berubah melawan garis yang tertulis
bukannya Tuhan tidak mendengar doa kita tapi Ia tahu yang terbaik


jika aku menjadi
ini salah satu tontonan yang mendidik
di tengah acara TV yang ababil
dan yg selalu bikin bilang "cape deh"
belajar dari orang-orang sederhana
yang menjalankan hidupnya luar biasa
banyak belajar dari acara ini
tentang keteguhan, kesederhanaan, kerja keras, kesukuran, dan sebagainya
keren dah buat acara jika aku menjadi, dan theme song nya jg bagus :D

entrepreneur

hmmm malem2 dapat kuliah online dari mas Hana,, yg sempet mmbuatku bingung kelanjutan hidupku setelah studiku selesai,, intrapreneur vs entrepreneur..

aku menuliskan ini bukan semata karena kebingunganku,, tapi untuk selalu dapat mengingatkanku akan pribadi yg mandiri (konteks : entrepreneur) dan dapat memahamkan bagaimana entrepreneur itu sendiri

mas hana bilang :
Kalo kamu tidak ber entrepreneur dr sekarang
Banyak, mereka disebut intrapreneur
Kalo kamu tidak ber entrepreneur dari sekarang
Lihat saja
Anak kamu besok akan melamar kerja ke anakku (hiks T.T) (pak Ciputra said)
Selamanya pribumi akan menjadi pekerja orang sipit
K-24 yg punya sipit
Indofood sipit
Dan banyak usaha lain

Intrapreneur adalah entrepreneur di perusahaan
Entrepreneur bergerak di usahanya sendiri atau di korporasinya
Entrepreneur adalah orang yang dapat mengubah kotoran dan rongsokan menjadi emas
Sesuatu yg kurang bernilai menjadi lebih bernilai

Entrepreneur itu seperti virus
Tidak bisa dipelajari dengan teori atau membaca buku saja
Tapi yg sudah berentrepreneur lah yang bisa mengajarkannya
Dan harus praktek langsung
Seperti belajar naik sepeda dan renang
Teori tetap penting tetapi tidak cukup penting

Untuk memulai usaha baru
kita harus dapat menjawab 7 questions ciputra ini :
Pertanyaaan 1 : Apakah Anda sangat passionate untuk jadi seorang enterpreneur ?
Kalau anda ingin berhasil dalam enterpreneurship anda harus memiliki keinginan yang sangat besar, semangat baja dan percaya diri untuk jadi enterpreneur. Tidak bisa iseng-iseng menjadi enterpreneur, motivasi iseng-iseng tidak cukup kuat untuk menghadapi tantangannya. Anda harus rela dan berani bekerja dengan jam yang panjang, mencoba hal yang baru, tetap berusaha walau ditolak dan diabaikan, mau belajar dari kegagalan dan sebagainya.

Pertanyaan 2 : Apakah anda melihat sebuah kesempatan besar melayani pasar secara kreatif
Banyak orang gagal dalam bisnis karena tidak melihat peluang secara kreatif. Mereka hanya mencopy keberhasilan orang lain tanpa menambahkan nilai-nilai kreatifitas ke dalam produknya. Kita harus memiliki kaca mata kreativitas untuk melihat begitu banyak peluang

Pertanyaan 3 : Apakah Anda memiliki produk inovatif yang ketika anda tawarkan, konsumen tidak mampu mengatakan tidak?
Sebuah produk inovatif memberikan nilai tambahan maksimum sedemikian rupa hingga konsumen tidak mampu mengatakan tidak ketika anda tawarkan. Oleh karena itu verifikasi asumsi-asumsi anda, lakukan uji pasar dan perbaharui terus ide anda sampai anda yakin pelanggan tidak sanggup mengatakan tidak ketika anda menawarkan

Pertanyaan 4 : Apakah anda memiliki kapasitas untuk memenangkan persaingan secara efektif?
Pasar yang kita hadapi adalah pasar bebas yang membuka pintu lebar-lebar persaingan. Jangan pernah masuk ke sebuah pasar tanpa memperhitungkan apa yang sedang dan akan dilakukan oleh pesaing. Pastikan bahwa pelanggan akan memilih anda. Be better not behind, if you are not better be different. Kalau belum beter dan belum different pekerjaan rumah anda belum selesai

Pertanyaan 5 : Apakah anda tahu bagaimana menghasilkan produk atau jasa yang ingin Anda pasarkan dengan cara yang paling efisien?
Setelah anda memastikan bahwa pelanggan dapat anda capai dan bisa puaskan maka pihak selanjutnya yang harus anda puaskan adalah pemegang saham dan karyawan perusahaan. Mereka harus anda layani dengan margin laba yang cukup untuk gaji dan dividen yang memuaskan. Oleh karena itu lakukanlah eksplorasi berbagai kemungkinan produksi yang terumurah namun dengan kualitas yang baik.

Pertanyaan 6 : Apakah anda tahu cara nya mendanai keseluruhan usaha baru anda dengan biaya termurah serta resiko terendah sementara hasil terbaik tetap anda dapatkan?
Ada berbagai cara untuk mendanai sebuah usaha baru dan ada beragam besar resiko yang bisa terjadi. Abnda bisa meminjam uang dari keluarga, teman, tetangga atau dari bank. Anda bisa mengajak teman jadi pemegang saham atau mengundang modal ventura untuk ikut memulai usaha. Setiap pilihan memiliki plus dan minus tersendiri, hasil akhir dan resiko yang berbeda. Kembangkan berbagai alternatif dan pilih yang terbaik

Pertanyaan 7 : Apakah anda siap menghadapi tuntutan kerja keras, resiko gagal dan rugi? Tidak ada gading yang tak retak, tidak pernah ada rencana yang sempurna
Perubahan dapat terjadi kapan saja, oleh karena itu penyesuaian-penyesuaian harus dilakukan. Walaupun demikian resiko gagal atau rugi ataupun resiko malu karena gagal tetap ada. Lakukanlah kalkulas sebelumnya dan pastikan anda berani menghadapinya.

untuk itu menjadi entrepreneur tidaklah mudah,, but possible.. tidak ada yang tidak mungkin, jangan membatasi diri, kembangkanlah sayap Anda.
Yang pertama adalah passion, gairah menjadi entrepreneur,, karena kalau belum memiliki passion akan sangat susah bertahan di dunia bisnis, akan banyak tantangan yang harus dihadapi
Setelah itu, bertindaklah, karena kalau hanya dengan teori terus akan mustahil dilakukan..

Entrepreneur juga telah diteladani dari Rasulullah. Rasulullah adalah seorang pedagang. Selain itu, bisnis dapat diturunkan kepada anak cucu, beda dengan pegawai/karyawan walaupun sukses tidak ada yang ditinggalkan, dana pensiun akan terhenti jika orang tua meninggal semua, pesangon akan cepat habis jika tidak ada perputaran. Entrepreneur juga pekerjaan yang mulia, membuka pekerjaan bagi orang lain. Indonesia masih membutuhkan banyak entrepreneur untuk dapat menstabilkan perekonomian dan menambah kesejahteraan masyarakatnya.

wuah PR saya cukup banyak nih.. buat sukses memang sulit, sekali saya katakan BUT POSSIBLE.. sekarang fokus selesaikan studi dulu,, setelah itu mari berwirausaha,, semuanya harus bertahap dan terencana,, yeah semangat Rita Riata :D

Kamis, 03 Maret 2011

sekarang ultahku..

hmm.. sebenernya ya biasa-biasa aja. Aku malah ga ngeh alias ga nyadar hari ini ultahku. Yg kuinget hari ini hari trakhir pengumpulan PKM T.T Semakin tidak diingat.. semakin banyak orang lain yang mengingatnya.. makasi banyak atas perhatian temen2..

aku udah membalas smw komen.. yg sampai detik ini ada kurang lebih 160 wall,, blm msg FB,, jejaring sosial lain, sms, dan ucapan langsung,, whuaaa banyak sekali tnyata :D

Dan dari setiap ultahku,, yg ga pernah lupa adalah ibu.. u're the greatest mom.. sllu membuat hari ultahku istimewa dan berkesan setiap tahunnya.. Membelikanku kue, memasakkan masakan kesukaanku, mngucapkan dengan penuh sayang, dan mencium keningku.. Ya ampun buuukk, i lop u pull kata almarhum bang surip..

Beliau juga membuat nasi kuning yg dibagi-bagi ke tetangga.. Seorang ibu yg tak dpt kupastikan, apakah aku bisa jd ibu sekeren ibuku.. Ibu yg selalu memerhatikan anaknya melebihi dirinya sendiri & rasa kasih yg ga pernah luntur,,walaupun mungkin dirinya sendiri merasa sgt lelah

Ibu adalah cahaya bagiku.. tanpanya aku masih dalam kegelapan,, siangpun akan terasa malam,, lampu pun terasa belum ditemukan oleh Edison.. ya ampun buuukk sungguh Kau itu keren sekali,, terlalu (kata bang rhoma)

umurku kepala dua.. mau tidak mau,, gelem ra gelem,, want not want,, ingin ga ingin,, memang sudah dewasa.. saatnya memikirkan keberlanjutan hidupku.. kusukuri selalu ada nikmat di tiap hidupku ini.. berkah selalu menyapaku,, alhamdulillah

berjuang sampai kapanpun pantang menyerah,, gelasmu masi setengah kosong,, manfaatkan wkt yg tersisa sebaik mungkin,, cepat kelarkan skripsi,, pendadaran,, seminar,, itu dulu dan hrs FOKUS..

Di umur 21 ku ini
saya rita riata
siap menghadapi tantangan 2011-2012 !! yeah

*sak tenane aku ki geje bgt yo*

Selasa, 15 Februari 2011

Valeriana

Botani
Genus Valeriana termasuk Valerianaceae dan terdiri dari 230 spesies. Mayoritas mewakili dari genus ini didistribusi dalam daerah beriklim sedang pada zaman purba, tetapi juga terdapat di Amerika Selatan dan Tengah. Monograf ini akan fokus pada tiga spesies paling penting yang mempunyai peranan penting dalan pengobatan herbal : Valeriana officinalis L. s.l., V. wallichii DC. dan V. edulis Nutt. ssp. procera F.G. Meyer.
V. officinalis L. s.l. (valerian) tertera dalam Pharmacopoeia European. Di Eropa spesies ini dikultivasi dalam skala besar untuk preparasi farmasetika, disiapkan dari akar dan rimpangnya. 5 subspesies terkenal dalam spesies : V. sambucifolia, V. procurrens, V. collina, V. exaltata, dan V. pratensis. Subspesies yang berbeda secara morfologi dan sitologi, sama baiknya dalam area distribusinya. Sinonim untuk V. officinalis L. adalah V. alternifolia, V. excelsa Poir., dan V. sylvestris Grosch.
V. wallichii DC (syn. V. jatamansi Jones), merupakan valerian India atau Pakistan, tertera dalam Indian Pharmacopeia. Ini dikoleksi di Pegunungan Himalaya.
V. edulis (syn. V. mexicana DC.) berasal dari Amerika Tengah dan didiskripsikan dalam Mexican Pharmacopeia.

Kandungan Kimiawi
Akar dan rimpang dari tiga kegunaan medisinal spesies Valeriana memperlihatkan perbedaan-perbedaan besar dengan memperhatikan konstituennya. Akar dan rimpang kering V. officinalis terdapat 0.5-2.0 % (b/v) minyak atsiri, dimana merupakan mono dan seskuiterpen. Lebih dari 150 senyawa telah ditemukan dalam minyak lebih jauh. Mereka termasuk asiklik, monosiklik dan bisiklik hidrokarbon, demikian juga dengan derivat oksigen, seperti alkohol, aldehid, keton, fenol, oksida dan ester. Komposisi minyak dipengaruhi lebih tinggi oleh sumber materi tanaman itu sendiri (genotip, tanah dan iklim), dan oleh metode isolasi minyak (dari bahan segar atau kering, dengan ekstraksi atau destilasi). Berdasarkan dalam prinsip komponen minyak, 4 kemotipe yang terkenal dalam spesies V. officinalis : valeronone, valerianol, cryptofauronol dan tipe-tipe valerenal.
Minyak esensial dari V. Wallichii (0,1-0,9%) kandungan terbesarnya alkohol yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yaitu alkohol seskuiterpen dan maliol. V. Edulis hampir tidak mengandung suatu minyak esensial. Kandungan minyak menguap tersebut dihasilkan dari destilasi akar tanaman yang kandungan terbesarnya valeric, isovaleric dan asam hydroxyvaleric, juga beberapa produk pemisahan lainnya yang dibentuk dari pemanasan valepotriates.
V. officinalis dan V. wallichii mempunyai beberapa kandungan yang sama dengan spesies valerian dari Jepang. Kandungannya valeranone (jatamansone), faurinone, kessan, kessyl asetat, cryptofauronol, fauronyl asetat, maaliol dan alkohol yang berasal dari tumbuhan. Semuanya itu dapat ditemukan kandungan terpen total pada spesies valerian dari Jepang 2-25 kali lebih tinggi dibanding spesies dari Eropa.
Pada tahun 1960an, Thies dan asistennya telah mengisolasi kelompok baru dari produk natural yang berasal dari bagian tanaman yang terdapat di bawah tanah V. Wallichii dan kandungannya adalah valepotriates. Valepotriates merupakan polyalkohol triester dengan struktur idiroid dan mempunyai gugus epoxy ( valeriana-epoxy-triester). Perbedaan ditemukan pada banyaknya gugus hidroksil, tipe gugus esternya dan derjat saturasinya. Hasil dehidrasi atau esterifikasi dari fungsi alkohol yang bervariasi, spesies yang membutuhkan valepotriates akan dihasilkan.berdasarkan struktur kimianya, valepotriates dibagi menjadi dua kelompok : tipe diena (meliputi valtrate, isovaltrate dan acevaltrate) dan tipe monoena (meliputi didrovaltrate dan isovaleroxyhydroxydidrovaltrate (IVHD)).
Valepotriates merupakan kandungan yang tidak stabil; valepotriates mudah menguap dan terurai/rusak dalam suasana asam atau basa juga pada larutan alkohol. Setelah hidrolisis ditemukan valeric dan asam valeric diantara kandungan lainnya. Produk terurai/rusak yang utama dari valepotriates adalah baldrinal akan berwarna kuning. Baldrinal berasal dari valtrate dan acevaltrate; homobaldrinal dari isovaltrate. Baldrinal secara kimia bersifat reaktif dan dapat menjadi bentuk polimer.
V. officinalis mengandung 0,8-1,7% valepotriates, terdiri atas valtrate dan isovaltrate dengan perbandingan 1:1 – 1:4. V. Wallichii mengandung 1,8 – 3,5% valepotriates. Selain valtrate dan isovaltrate, didrovaltrate juga terdapat dalam spesies ini. Dua tipe kimia yang membedakan V. Wallichii: tipe monoena dan diena. V. Edulis paling kaya valepotriates (8,0-12,0%). Valtrate, isovaltrate, acevaltrate, didrovaltrate dan IVHD juga ada dalam V. Edulis. Valerosidate, suatu glikosida iridoid, ditemukan pada V. officinalis (hingga 1,5%) dan pada V. Wallichii (hingga 5%). Valepotriates tidak hanya terdapat pada spesies Valeriana tetapi juga pada spesies Centranthus. Sebagai tambahan, keduanya tidak hanya terdapat pada bagian di bawah tanah saja dari tumbuhan tetapi juga pada daun spesies Valeriana dan Centranthus.
V. officinalis mengandung seskuiterpen siklopentana yang khas yang merupakan karakteristiknya. Pada minyak esensial valerenal, valerenol dan asetat,isovalerate dan ester hexanoat, dan sedikit asam valerenic dan metilester asam valerenic telah teridentifikasi. Yang penting dari seskuiterpen siklopentana tidak mudah menguap adalah derivat asam valerenic: valerenic, acetoxyvalerenic dan asam hidroksivalerenic. Dua hal utama kandungan yang spesifik dari V. officinalis, sementara yang ketiga adalah kemungkinan terbentuk bila kondisi akar tidak sesuai, misalnya kondisi di bawah tanah terlalu lembab. Oleh karena itu asam hidroksivalerenic diproduksi dari asam acetoxyvalerenic. Kandungan dari derivat asam valerenic antara 0,05% (pada tumbuhan liar) hingga 0,9% (pada tumbuhan yang dibudidaya). V. Wallichii dan V. Edulis kekurangan seskuiterpen siklopentananya.
Bertolak belakang dengan valepotriat, derivat asam valerenat stabil secara kimiawi. Di masa depan, mereka mungkin merencanakan aturan penting dalam standarisasi dan preparat valerian yang diambil dari V. officinalis. Menggunakan garis pedoman dari German Pharmacopeia (edisi 9), Schimmer dan Roder meneliti akar dan tinktur valerian. Asam valerenat dideteksi dengan metode KLT dalam 19 tanaman komersial dari jenis V. officinalis. Dari dua produk yang mengandung ekstrak dari V. wallichii Dc dan V. edulis Nutt. ssp. procera, senyawa ini tidak dapat dideteksi. Asam valerenat juga dideteksi di beberapa ekstrak air yang disiapkan sendiri dan dalam tinktur komersial. Satu kekurangan dari metode KLT adalah bahwa hanya derivat asam valerenat yang bisa diteliti atau diuji. Suatu alternatif mungkin ditemukan dalam metode HPLC langsung, yang mana derivat asam valerenat, valepotriat demikian juga baldrinal dapat dideteksi dalam sekali elusi.
Akhirnya, dalam bagian bawah tanah dari V. officinalis, ditemukan beberapa alkaloid (0.05-0.1 %) : aktinidin, 8-metoksiaktinidin (valerianin) dan naptiridilmetilketon telah ditemukan demikian juga beberapa yang lain, yang belum teridentifikasi. Selanjutnya, asam isoferulic, asam γ-aminobutyric, asam lemak bebas dan asam karbolik rantai pendek, telah diisolasi. Di dalam daun V. officinalis, telah ditunjukkan keberadaan 4 flavonoid tersebut. Dari akar V. wallichii, 2 isomer dari lanarine isovalenat dan asam 4-metoksi-8-pentyl-1-naptolat, telah diisolasi.
Perbedaan dari metabolit sekunder antara 3 jenis valeriana yang telah digunakan secara medis, secara langsung menunjukkan bahwa preparat farmasetis dari masing-masing obat mentah berbeda jauh dalam hal komposisi kimiawinya. Meskipun demikian, tuntutan hukum tidak ada dalam hal ini. Tetapi, beberapa perusahaan telah menstandarisasi produk mereka baik pada valepotriat maupun pada derivat-derivat asam valerenat. Preparat valerian dengan kandungan valepotriat terstandar kebanyakan disiapkan dari V. wallichii dan V. edulis karena spesies-spesies ini relatif mengandung banyak valepotriat. Derivat asam valerenat yang telah terstandarisasi adalah terbuat dari V. officinalis.
Faktor lain yang penting adalah bentuk dosis. Saat teh herbal disiapkan dari ekstraksi akar valerian dengan air panas, valepotriat tetap ada di akar hingga 60 % dan hanya 0.1 % yang dapat diambil dari teh tersebut. Dalam penelitian lain menggunakan akar dari V. officinalis, tidak ada valepotriat yang bisa dideteksi dalam tehnya, dimana derivat valerenat terdapat. Hal ini membawa pada kesimpulan bahwa teh dari akar V. officinalis secara praktis tidak akan mengandung baldrinal. Untuk jenis valerian lain (yang umumnya digunakan dalam bentuk teh), tidak ada data yang tersedia dalam hal ini. Namun, sebagaimana V. wallichii dan V. edulis mengandung sejumlah valepotriat yang lebih banyak daripada V. officinalis, sehingga tidak dapat diasumsikan bahwa teh yang berasal dari V. wallichii dan V. edulis yang tidak mengandung baldrinal.
Tablet dan kapsul valerian mengandung sejumlah kecil ( ≤ 1 mg) sebagian baldrinal. Tinktur yang berasal dari V. officinalis tidak mengandung valepotriat setelah 3 minggu preparasi, karena kestabilan yang rendah dari senyawa ini dalam larutan etanolik. Dalam pandangan terhadap degradasi yang cepat ini, tidak mengejutkan bahwa tidak ada baldrinal yang dapat ditemukan dalam tinktur komersial yang tersedia. Hal tersebut diasumsikan bahwa reaksi baldrinal membentuk kondensasi dengan konstituen lain dari tinktur.








Farmakologi & Penggunaan
Akar valerian telah digunakan oleh bangsa Yunani dan Romawi sebagai duretik, anodin dan agen spamolitik. Di abad ke 17 penggunaannya untuk penyakit epilepsi. Pada abad ke 18 digunakan untuk sedativa. Valerian sering digunakan bersama Bromida, Kloralhidrat dan Phenobarbital, untuk perawatan histensia dan kepanikan. Juga digunakan sebagai karminativa. Valepotriat telah diterapkan untuk merangsang gangguan psikovegetatif dan psikosomatik di dalam kasus kelelahan, menjelang kematian dan ketegangan.
Dewasa ini, sediaan velarian digunakan untuk merawat neurasthenia dan stress dikarenakan emosional. Indikasinya adalah gangguan tidur dan kejang di daerah gastrointestinal. Sebagai akibat dari ketegangan tersebut, Valeria wallichii digunakan di dalam pengobatan Ayurveda, contohnya digunakan sebagai sedativa.
Dekade ini banyak penelitian difokuskan di bidang farmakologi dari ekstrak valerian dan konstituen isolasinya. Terutama minyak atsiri dan konstituen bernama bornyl asetat dan bornyl isovaleriat bertanggung jawab terhadap efek sedatif sediaan valerian, tetapi kemudian tidak nampak terhitung kadar aksi sebagai obat. Walaupun beberapa alkaloid dari akar valerian telah diketemukan menunjukkan efek sedatif di tikus, tetapi alkaloid tersebut belum menunjukkan aktivitas biologis yang signifikan dikarenakan konsentrasi sediaan valerian tersebut yang kecil. Ekstrak air dari akar valerian hanya menunjukkan efek sedatif di laboratorium hewan saat dosis ekstrim.
Setelah mengkarakterisasi dan menconakan aktivitas biologi dari valepotriat pada akhir 1960 dan awal 1970, banyak peneliti lebih memfokuskan pada kandungannya. Campuran berbagai macam valepotriat, pada ekstrak Valeria wallichii, ditemukan menyebabkan efek sedatif pada mencit. Tambahannya adalah, ditemukannya efek spamolitik dari valepotriat di otot halus guinea pig. Pengurangan secara spontan aktivitas lokomotor dari mencit juga dapat dijabarkan setelah valepotriat dipejankan. Pada percobaan di otak tikus, perubahan elektroenchepalogram (EEG) dapat dijelaskan setelah pemejanan valepotriat. Pemejanan valepotriat secara oral hanya fraksi kecil saja yang diabsorpsi. Tidak ada yang dapat membuktikan bahwa faktor konsentrasi dengan efek farmakologi memiliki hubungan di pusat sistem saraf setelah pemejanan oral. Penelitian neuro fisiologi menggunkan kucing setelah diberika valepotriat atau ekstrak calerian secra oral, tidak merubah EEG yang diamati di pusat efek sedatif. Otot tonus dari binatang uji berkurang. Hal tersebut dapat disimpulkan oleh Kriegstein dan asistennya bahwa valepotriat, asam valerenat, valeranon tidak sebaik minyak atsiri valerian, tidak memiliki efek pada pusat depresan, karena kandungan ini tidak ditemukan untuk meningkatkan pnurunan peredaran gula di otot tikus.
Hal ini mulai dilakukan dari tahun 1950-an hingga 1960-an yang menerangkan bahwa asam valerinat yang bermanfaat sebagai spasmolitik, dan valeranon mempunyai efek sebagai antikonvulsive, hipotensi dan sedatif. Selahjutnya, hubungan dengan spesies Nardostachys jatamanci DC, dimana digunakan di Asia untuk pengobatan pada penyakit sistem susunan syaraf, dimana didalamnya terdapat valeranon tetapi sedikit valepotriat. Selanjutnya khasiat farmakologi dari valeranon dipertegas; valerenal dan asam valerinat juga ditemukan untuk mengaambarkan pusat depresan dan khasiat spasmolitik.
Hal ini sering disebut “Syndrome Test”, dimana beberapa gejala diobservasi pada tikus setelah pemejanan senyawa uji. Efek depresan secara umum ditemukan untuk beberapa konstituen dari minyak atsiri V. officinalis. Untuk asam valerenat, non spesifik efek pusat depresan dapat ditemukan pada pemakaian intra peritonial pada tikus. Pada dosis di atas 100 mg/kg BB, efek ditemukan pada rotarod test dan traction test. Aktivitas spontan lokomotor dari tikus berkurang pada dosis 50 mg/kg asam valerinat.Pada dosis ini perpanjangan barbiturat,meningkatkan waktu tidur.
Efek psikotropik dari “Hokkai-Kisso”, contohnya akar dari valerian jepang, dibandingkan dengan diazepam dan imipramine. Secara po, ekstrak etanolik dari akar valerian memperpanjang heksobarbital-induksi tidur, dan menurunkan spontan ambulasi pada tikus. Dan juga, ekstrak tersebut berkebalikan dengan reserpin-induksi hipotemia pada tikus. Hasil itu mengindikasikan bahwa ekstrak valeria berfunsi pada sistem saraf pusat dan sebagai antidepresan.
Pada penelitian bangsa Jepang lain, korelasi antara kandungan dari valepotriat dan aktivitas farmakologi dari beberapa akar valerian teruji. Akar valerian dari Nepal dan Cina mengandung jumlah cukup besar valepotriat menunjukkan aktivitas nonsedativa, sedangkan akar valerian Jepang yang mengandung sedikit valepotriat menghambat stress- menginduksi ulcer formation dan memperpanjang heksobarbital- meningkatkan tidur pada tikus. Ketika ekstrak Hokkai-Kisso difraksinasi dan efek dari masing-masing fraksi pada peningkatan heksobarbital-induksi anestesia di tes, Kessyl glikol diasetat, kessyl glikol 8-asetat dan kessyl glikol 2-asetat, didapatkan sebagai zat aktif. Peningkatan heksobarbital-induksi anestesia oleh kessyl glikol diasetat diasumsikan dapat menghambat efek pada SSP. Bagaimanapun, kessyl glikoldiaseta menunjukkan tidak ada aksi penghambatan pada stress-induksi produksi ulcer.
Derivat dari kessoglikol, kessoglikol 2-asetat-8-asilat, kessoglikol 8-asilat dan kessoglikol 2,8-diasilat yang disipkan untuk memeriksa efek sedatif pada tikus dibandingkan dengan kessoglikol 2,8-diasetat. Penggunaan perpanjangan heksobarbital-peningkatan waktu tidur, hubungan struktur aktivitas dengan senyawa ini tidak ditemukan kessogikol 8-monoasetat mempunyai aksi sedatif dan lebih poten daripada kessoglikol asetat.
Invitro, asam valerinat menghambat metabolisme dari neurotransmitter asam γ-aminobutirat (GABA). Penelitian ini bisa digunakan sebgaia acuan untuk uji in vivo, sejak kosentrasi tinggi dari hasil GABA pada depresi dari SSP. Pada studi invitro lain menunjukkan interaksi dengan reseptor GABA dengan otak tikus, keduanya hidroalkohol dan ekstrak air total yang terkandung dari akar V. officinalis sama pada fraksi air didapatkan dari ekstrak hidroalkoholik menunjukkan afinitas dari reseptor GABA-A. Aktivitas ini dapat dikorelasikan dengan seskuiterpen atau valepotriat.
Fraksi philic ekstrak hidroalkoholiksama baik dengan dididrovaltrat menunjukkan aktivitas lebih luas dan reseptor barbiturat dan benzodiazepin. Kelihatan dari interaksi unsur yang dikenal menyajikan secara keseluruhan dari ekstrak dengan GABA-A reseptor yang ada secara keseluruhan suatu basis molekul untuk obat penenang dengan efek yang teramati pada mausia dan binatang percobaan. Itu ditunjukkan dari ekstrak yang menggunakan air dan bagian dari V. officinalis yang menginduksi pelepasan [H]-GABA pada otak tikus pada baris GABA dengan proses pertukaran. Harus ditambahkan, bahwa bagaimanapun yang terkait data invitro dan invivo telah terjamin.
Baru-baru ini tersedia suatu valerian ekstrak akar dari preparat V. officinalis dan standar asam valerinat dari suatu produk modern, dosis yang terkait pemberian obat secara po pada tikus yang mengikut suatu pemberian. Reduksi di dalam motilitas dan suatu peningkatan dari induksi tiopental digunakan parameter sedatif, sedang dibandingkan dengan diazepam dan klorpromazin, ekstrak hanya menunjukkkan anti konvulsi yang lemah.
Minyak akar valerian murni dan campuran yang mudah menguap (borneol, isoborneol, bornyl asetat dan isobornyl asetat) digunakan sebgai aromaterapi, juga merupakan suatu efek obat penenang, dengan cara inhalasi yang menyangkut monoterpen. Tetapi satu-satunya bukti tentang ini datang daro eksperimen binatang.
Di beberapa banyak uji klinis, dengan berbagai variasi valaerian optimal mencakup sedatif lemah dan kuat. Itu perlu bagaimanapu yang perlu dicatat didalam uji sutua secara umum adalah lebih optimal, dan bahwa komposisi ekstrak kimia yang digunakan kurang murni.
Di dapat fakta bahwa riset terhadap valerian masih belum jelas campuran mana yang adalah bertanggung jawab untuk obat sebagai sedatif. Telah diusulkan dari suatu kombinasi yang bertanggung jawab untuk efek dan penurunan produk asli murni yang dapat menjadi suatu peran. Bagaimanapun yang telah disimpulkan oleh Hazelhoff. Yang menjadi peran transquilizing efek dari preparat valerian, bisa dianggap secara total terutama dalam kaitannya dengan efek berupa (spasmolisis) pada efek pusat secara nyata.
Selanjutnya untuk proporsi sedatif dan spasmolitik beberapa lainnya sebagai aktiviat biologi dari V. wallchii menyebutkan adalah bahwa suatu air yang mengandung ekstrak daun menunjukkan aktivitas antipiretik pada tikus. Minyak dari akar tanaman tersebut ini memiliki suatu antimikrobial lemah dan efek antimitotik.
Dari Cina tersebar pasien yang terkena infeksi dengan tersebar rotavirus enteritis (radang usus disertai memar menyebabkan diare berat pada anak). Telah berhasil disembuhkan dengan suatu bahan yang berasal dari tanaman yang berupa jamu dari V. wallichii sebagai antipiretik dan antidiare. Jamu tersebut dapat mempengaruhi pada pemberian pentinga setelah 72 jam perawatan.

Farmakokinetika
Valepotriat menunjukkan suatu penyerapan gastro intestinal sangat lemah setelah pemberian oral. Berikutnya pemberian oral dari valtrate atau isovaltrate yang diturunkan ke tikus, 2 % didegradasi ke badrinal. Berlawanan dengan valepotriat, penurunan produk homobaldrinal dari penyerapan secara po diaplikasikan pada tikus sebanyak 71 % terhadap dosis pemberian di dalam air seni dari baldrinal gukoronid. Semenjak tidak adanya homobaldrinal yang berubah yang dapat ditunjukkan dalam cairan tubuh atau dalam sampel liver yang diikuti dengan pemberian secara oral, komponen tersebut nampak pada first pass metabolisme.
Setelah pemberian oral, intravena ataupun intraduodenal pada tikus, dihidrovaltrat diabsorbsi dalam bentuk yang tak berubah. Tetapi bagaimanapun juga komponen utamanya telah diubah menjadi produk polimer.




Profil Efek Samping
Data pada hewan secara umum
Data toksisitas isolat konstituen dari valerian hanya terbatas pada tikus. Setelah injeksi intraperitonial diketahui LD50 untuk valtrat sebesar 64 mg/kg berat tubuh, 125 mg/kg berat tubuh dari divaltrat, dan 150 mg/kg untuk acevaltrat. Menurut pemberian secara oral, tidak menunjakkan adanya toksisitas akut pada dosis diatas 4600 mg/kg dari valtrat, didrovaltrat dan asevaltrat. Asam valerinat yang diinjeksi secara intraperitonial, mampu menginduksi kejang pada dosis 150-200 mg/kg, dan kejang (konvulsi) terlihat pada dosis 400 mg/kg. Dan pada dosis terakhir tersebut bisa menimbulkan kematian.

Data Pada Manusia Secara Umum
Tidak ada reaksi efek samping yang signifikan yang dilaporkan menyangkut pemberian valerian pada pengobatan. Hal yang sama juga ditunjakkan pada studi klinik pada penggunaan ekstrak valerian tersebut. Toksisitas akut pada sediaan valerian juga dianggap sangat kecil. Tetapi bagaimanapun juga, studi tentang toksisitas kronis ataupun subkronis, masih sangat kurang sehingga perlu dilakukan, terutama valepotriat dan produk degradasinya, baldrinal, yang mungkin bisa menyebabkan efek yang tak diinginkan (mutasi ataupun karsinogenik). Secara terpisah, ketika sediaan valerian akan digunakan untuk waktu yang lama, perlu diperhitungkan adanya resiko yang muncul.

Reaksi Alergi
Pada prinsipnya, obat yang mengandung minyak atsiri bisa menimbulkan alergi. Tetapi pada spesies Valeriana ini, reaksi alerginya belum dijelaskan.

Reaksi Kardiovaskular
Pada dosis yang tinggi, dikatakan bahwa valerian bisa menyebabkan gangguan fungsi jantung, tetapi belum ada referensi yang pasti yang bisa mendukung hal ini.

Reaksi di Sistem Syaraf Pusat
Roth dkk menyebutkan beberapa reaksi di sistem saraf pusat. Akan tetapi, belum pernah ditemukan referensi original tentang hal tersebut. Pada dosis tinggi, valerian dapat menyebabkan depresi terhadap SSP. Minyak valerian kemungkinan dapat menyebabkan menurunnya eksitabilitas dari otak dan spinal cord. “ Light stupefaction” kemungkinan juga disebabkan oleh asam isovalerenat. Efek lain dari valerian, diantaranya menyebabkan sakit kepala, agitasi, kelelahan, insomnia dan kemungkinan sebagai efek lanjut, yakni mengganggu fungsi jantung. Akan tetapi, tidak cukup bukti untuk nenyatakan peringatan terhadap sediaan valerian, kecuali mereka menyediakan alkohol dengan jumlah yang substansial, dengan label peringatan dapat mengganggu kemampuan berkendara dan resiko penggunaan sediaan valerian tidak didokumentasikan.

Reaksi Gastrointestinal
Dari kontak valepotriat dan badrinal saluran gastrointestinal, tidak disebutkan efek mutagenik lokal (lihat juga di bawah mutagenisitas dan karsinogenisitas).
Menurut Roth dkk, terjadi penghambatan tonus dan motilitas bowel ditemukan pada hewan katak dan kelinci, tetapi referensi originalnya juga tidak disebutkan.

Reaksi Hematologi
Efek sitotoksik dari valepotriat dengan epoksida diujikan pada sel progenitor tulang sumsum tikus secara invitro. Tetapi efek tersebut tidak ditemukan secara invibo. Telah dibuktikan pula bahwa distribusi komponen tersebur disitkulasi adalah kecil, hal tersebut dimungkinkan karena besarnya “first pass efect”.

Reaksi Hepatik
Produk yang mengandung valerian pada sekarang ini telah dihubungkan dengan reaksi hepatotoksik, tetapi kebanyakan produk tersebut juga mengandung bahan herbal lain yang kemungkinan bertanggung jawab terhadap efek tersebut. Juga, efek mutagenik pada liver oleh valepotriat dab baldrinal tidak disebutkan ( liat mutagenisita dan karsinogenisitas).

Reaksi Obat
Asam valerenat, valeranone, minyak atsiri dan ekstrak akar valerian telah menunjukkan dapat meningkatkan induksi barbiturat terhadap waktu tidur mencit. Hal ini mengindikasikan bahwa efek terhadap penekan SSP dapat ditingkatkan oleh konstituen valerian.
Melalui tes rotarod pada tikus, larutan murni dari valepotriat dari akar valerian memiliki aksi antagonis yang melawan efek hipnotik pada alkohol. Efek anastesi pada alkohol dapat diperpanjang oleh larutan ini pada dosis yang tinggi. Dosis yang tinggi dari valtrat memperpendek efek anastesia pada etanol, akan tetapi asevaltrat pada dosis tinggi memperpanjang efek ini. Efek antagonis valtrat pada efek narkosis etanol telah ditemukan pada tikus.
Penelitian terhadap sukarelawan menunjukkan secara langsung adanya efek yang sinergis pada penggunaan secara bersamaan antara valepotriat dan alkohol. Penggunaan secara oral dari valepotriates (valtrate, acevaltrate, didrovaltrate 200-400mg) meningkatkan kemampuannya kombinasinya dengan etanol diharapkan dapat menurunkan efisiensinya namun hal ini tidak ditemukan. Valtrate tidak mempengaruhi tinggi aliran dari kurva darah yang mengandung alkohol.

Fertilitas,masa kehamilan,dan menyusui
Tidak terdapat literature yang mengungkapkan bahwa valerian atau isolatnya dapat mempengaruhi fertilitas. Sediaan valerian telah dipertimbangkan aman bila digunakan pada masa kehamilan dan menyusui. Menurut pemerintah Australia.valerian berada pada kategori A yaitu obat-obat yang sering digunakan pada wanita hamil dan wanita-wanita usia melahirkan tanpa terjadinya peningkatan frekuensi kecacatan dan efek-efek berbahaya lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung pada janin.
Penelitian terbaru terhadap efek larutan valepotriate pada Ibu dan keturunan telah dilakukan pada tikus. Penggunaan valepotriate selama 30 hari tidak merubah siklus estrus dan lama periode suatu fase estrus serta tidak merubah indek fertilitas. Penelitian fetotoksisitas dan pengujian secara eksternal juga menunjukkan hasil yang sama, meskipun penelitian secara internal menunjukkan adanya kenaikan jumlah perlambatan osifikasi (pembentukan tulang) setelah pemberian dosis tinggi (12-24 mg/Kg). Tidak terdapat perubahan yang terdeteksi pada perkembangan keturunan setelah pemberian selama kehamilan.valepotriate menyebabkan hypothermizant pada ibu setelah pemberian secara intraperitonial, namun hal tersebut tidak terjadi pada pemberian secara oral. Umumnya, penggunaan valepotriates menginduksi terjadinya beberapa perubahan setelah pemberian secara intraperitonial, akan tetapi pemberian secara oral tidak berbahaya pada tikus hamil dan keturunannya.tingkat baldrinal juga tidak ditemukan.

Mutagenesis dan karsinogenesis
Valepotriate memiliki sifat alkalis, gugus epoxy yang terdapat padanya yang bertanggung jawab terhadap hal tersebut. Sifat sitotoksiknya dapat melawan kultur tumor sel in vitro. Mekanisme sifat sitotoksik diperkirakan karena interaksi valepotriate dengan thiol yang berisi enzim. Efek sitotoksik dari valepotriate pada kultur hepatoma telah dihitung dengan komponen tanpa SH seperti sistein dan gluthion. Dalam penambahan, valepotriat menghambat sintesis DNA dan protein. Senyawa sitotoksik juga dikenal pada baldrinal.
Valtrat dan didrovaltrat telah menunjukkan aksi sitotoksik kuat terhadap kultur sel hepatoma. Senyawa dengan gugus bebas thiol (cth glutathione) dapat melawan efek sitotoksik valepotriat. Hal ini mengindikasikan bahwa nukleofil biologis intraselular dapat melindungi sel terhadap efek merugikan dari valepotriat dengan ikatan kovalen dan non kovalen. Valepotriat menghambat baik DNA maupun protein dalam sel hepatoma. Dengan scanning dan tracroskop transmisi elektron, perubahan mrofologi dari sel-sel hepatoma (bentuk, ukuran dan luas permukaan) sama seperti perubahan ultrastruktural intraselular ditemukan setelah inkubasi dengan valtrat dan didrovaltrat.
Valtrat, isovaltrat, dan dihidrovaltrat merupakan senyawa mutagenik pada Salmonella typhimurium stran TA 100 dan pada 2 strain E. coli dalam kemunculan sistem aktivasi metabolisme. Degradasi produk baldrinal dan homobaldrinal merupakan senyawa mutagen pada Salmonella strain TA 98 dan TA 100 tanpa aktivasi metabolisme. Senyawa-senyawa tersebut juga menunjukkan aktivitas genotoksik langsung dalam SOS-chromotest.
Belum jelas apakah besar efek racun tersebut pada mamalia, setelah terprjani sediaan yang mengandung valepotriat. Seperti yang telah disebutkan, valepotriat diserap dalam bentuk aslinya. Dalam saluran gastrointestinal, baldrinaldan poliemr-polimer yang mungkin dibentuk dari valepotriat. Kemudian baldrinal dengan dapat terglukoronidasi dalam liver. Metabolit yang berasal dari titik tersebut tidak mutagenik. Bagaimanapun, akibat kontak divalepotriat dan baldrinal dengan lambung dan dinding usus, saluran cerna dan hati adalah organ target utama yang dapat terkena efek mutagenik. Hal ini mungkin terjadi ketika sediaan valerian digunakan dalam jangka waktu yang lama, dan sering. Namun, sampai saat ini masih kurang penelitian penggunaannya dalam jangka waktu lama. Sehingga, kemungkinan resiko tidak dapat diketahui. Dalam hal ini, mungkin dapat mengganti sediaan valerian dengan yang lebih potensial khasiatnya seperti valepotriat atau baldrinal.

Minggu, 13 Februari 2011

fitoterapi bag 5

OBAT ALAMI UNTUK PENGATASAN OBESITAS DAN HIPERLIPIDEMIA
PENGERTIAN OBESITAS
• Akumulasi lemak tubuh berlebihan
• Konsumsi kalori melebihi pembakaran
• Kelebihan kalori disimpan sebagai jaringan lemak adiposa
• Terakumulasi pada daerah bawah kulit, rongga perut, otot skeletal, dinding pembuluh darah, dan kelenjar susu
MENGENALI TINGKAT OBESITAS
• Menimbang berat badan di bawah air (hydrostatic weighing)
• Mengukur lipatan kulit dengan skinfold calipers
• Mengukur jaringan non-lemak dengan mendeteksi jumlah air tubuh oleh alat bioelectrical impedance
• Body Mass Index (BMI)
BODY MASS INDEX
• Pembagian antara Berat badan (kg) dengan Kuadrat Tinggi badan (meter)
• Pak Suwijiyo Pramono :
BB = 64 kg
TB = 1,59 m
• BMI = 64 : (1,59 x 1,59)
= 26
è OBEIS ?
KLASIFIKASI BERAT BADAN BERDASARKAN BODY MASS INDEX
BODY MASS INDEX KLASIFIKASI
• < 18,5 Kurus • 18,5 - 24,9 Normal • 25,0 - 29,9 Kelebihan BB • 30,0 - 34,9 Obesitas kelas I • 35,0 - 39,9 Obesitas kelas II • > 40 Obesitas III
KESAN OBESITAS
• Terkesan tidak cantik (tergantung budaya)
• Terkesan lamban tetapi emosional
• Rentan terhadap penyakit metabolik
HIPERKOLESTEROL
DIABETES
HIPERTENSI
ATHEROSKLEROSIS
JANTUNG KORONER
STROKE
PENGATASAN OBESITAS
• PERUBAHAN PERILAKU
• OLAH RAGA
• PENGATURAN POLA MAKAN/DIET
• PEMBEDAHAN
• TERAPI OBAT
• AKUPUNKTUR
GERAK AKTIVITAS KESEHARIAN
• Dosen mengajar sambil duduk karena menyimak power point laptop
• Dosen mengajar sambil mondar-mandir dengan diselingi menekan laptop
OLAH RAGA
• Tingkat kerja maksimal non-atlet 6 kkal/menit selama 1 jam
• Metabolisme rata-rata pada keadaan istirahat 1 kkal/menit
• Setelah 1 jam berolah raga, digunakan kalori sebesar 300 kkal
• Olah raga saja kurang efektif menurunkan BB, tidak mengubah lemak tubuh secara bermakna, tidak mengecilkan jaringan tubuh
• Dikombinasi usaha lain
POLA MAKAN BERLEMAK DAN KOLESTEROL TINGGI
MAKANAN BERLEMAK MAKANAN BERKOLESTEROL
• Ayam lehor Kuning telur
• Daging kambing Jerohan
• Gajih Otak
• Gorengan Udang
• Santan kelapa Kepiting
• Susu Cumi
DIET
DIET RENDAH KALORI
• Menurunkan BB 8% selama 6 bulan
• Mempertahankan penurunan BB 4% setelah lebih 1 tahun
DIET SANGAT RENDAH KALORI
• Menurunkan BB 13% selama 6 bulan
• Kekagetan tubuh bisa terjadi
PEMBEDAHAN
• Liposuction dengan alat sedot lancip pada th 1975 di Italia
• Alat sedot tumpul pada th 1977 di Perancis dan di Amerika
• Saat ini dikenal 2 cara pembedahan :
Vascular Banded Gastroplasty (VBD)
Roux-en Y Gastric Bypass (GBP)
è Sering terjadi komplikasi :
Hernia dinding abdominal
Gejala penyakit gastrointestinal
PENGATASAN OBESITAS DAN DISLIPIDEMIA DENGAN BAHAN OBAT ALAM
A. MENGURANGI MASUKAN LEMAK DAN KHOLESTEROL
1. Menekan nafsu makan
2. Menghambat absorpsi
3. Bulk Laxative dan Laksansia
4. Menghambat enzim lipase
5. Mengkonsumsi lemak yang tidak membentuk kholesterol
B. MENURUNKAN KADAR KHOLESTEROL
1. Menghambat biosintesis kholesterol
2. Memacu produksi cairan empedu
3. Menyerap lemak
Lakton → thermolabil
Kurkumin
B1 → thiamin
B2 → riboflavin
B3 → sianokobaltamin

MENGURANGI MASUKAN LEMAK DAN KHOLESTEROL
1. MENEKAN NAFSU MAKAN
35 ekor tikus jantan Wistar

Kel. I II III IV V
Akuades Amfetamin 1/3 Dosis Dosis 3 kali Dosis
(K -) (K +) Empiris Empiris Lazim
Pemberian obat peroral, sekali sehari pada sore hari (pola makan tikus pada malam hari) selama 35 hari
Pemberian pakan ad libitum pada tempat terpisah, dengan diukur jumlah pakan setiap 7 hari
Pengukuran berat badan tikus dilakukan setiap 7 hari
Analisis data dengan Anava satu jalan, dilanjutkan uji t
MENEKAN NAFSU MAKAN


• Daun Jati belanda (Guazuma ulmifolia)
• Polisakarida : Musilago
• Bahan mengembang di perut shg tidak merasa lapar
• In vivo menghambat kenaikan berat badan


MENEKAN NAFSU MAKAN


• Bangle (Zingiber cassumunar)
• Pemacu rasa mual (Emeticum)
• Minyak atsiri

A. MENGURANGI MASUKAN LEMAK DAN KHOLESTEROL
2. MENGHAMBAT ABSORPSI
• Tanin bereaksi dengan protein dan membentuk masa yang melapisi dinding usus sehingga menghambat absorpsi lemak dan kholesterol
• Percobaan in vivo serupa dengan penekan nafsu makan tetapi dengan kontrol positif larutan tanin dan dimonitor frekuensi defekasi untuk melihat efek samping konstipasi
• Secara in situ dapat dilakukan dengan percobaan usus terbalik yang dilapisi tanin-protein untuk melihat hambatan absorbsi dengan mengukur kadar kholesterol dan lemak yang menembus dinding usus
MENGHAMBAT ABSORPSI


• Buah Jati belanda (Guazuma ulmifolia)
• Tanin berikatan dg protein melapisi dinding usus
• Menghambat absorpsi
• Hentikan jika konstipasi


MENGHAMBAT ABSORPSI
• Teh (Camelia sinensis L.)
Epigalokatekin galat (gabungan antara katekin (penyusun tanin terkondensasi) dan turunan asam galat (penyusun tanin terhidrolisis)
• Kayu rapat (Parameria laevigata)
• Kulit buah Delima (Punica granatum)
• Gambir (Uncaria gambir)
Tanin katekin, terlalu kuat bisa konstipasi
A. MENGURANGI MASUKAN LEMAK DAN KHOLESTEROL
3. BULK LAXATIVE DAN LAKSANSIA
35 ekor tikus jantan Wistar

Kel. I II III IV V
Akuades Pencahar 1/3 Dosis Dosis 3 kali Dosis
(K -) (K +) Empiris Empiris Lazim
Pemberian obat peroral, sekali sehari pada pagi hari
Pemberian pakan ad libitum pada tempat terpisah, dengan diukur jumlah pakan setiap hari
Frekuensi defekasi dan konsistensi feses dicatat
Pengukuran berat badan tikus dilakukan setiap 7 hari
Analisis data dengan Anava satu jalan, dilanjutkan uji t
MELANCARKAN BAB


• Biji daun sendok (Plantago major)
• Polisakarida
• Water soluble fiber (Serat larut air)
• Bulk laxative
• Melancarkan defekasi (BAB)
• Dapat juga makan jelly yang agak banyak
LAKSANSIA


• Buah pace (Morinda citrifolia)
• Daun selamaki (Cassia senna)
• Buah trengguli (Cassia fistula)
• Akar Kelembak (Rheum palmatum)
• Antrakuinon : Morindon, Senosida, Rhein
A. MENGURANGI MASUKAN LEMAK DAN KHOLESTEROL
3. MENGHAMBAT ENZIM LIPASE
Lemak
l
Gabungan gliserol dan
asam lemak rantai panjang
l
Molekul besar
Tidak terabsorpsi oleh fili-fili usus
l
Enzim lipase menghidrolisis lemak menjadi
Asam lemak yang molekulnya kecil
l
Mudah diabsorpsi






MENGHAMBAT ENZIM LIPASE


• Daun Jati belanda (Guazuma ulmifolia)
• Alkaloid
• Menghambat enzim lipase
• Lemak bermolekul besar tidak terpecah
• Lemak tidak diabsorpsi
A. MENGURANGI MASUKAN LEMAK DAN KHOLESTEROL
5. MENGKONSUMSI LEMAK YANG TIDAK MEMBENTUK KOLESTEROL


• Minyak dengan asam lemak berantai pendek (< 14) • Kelapa (Cocos nucifera) • Asam laurat • Virgin Coconut Oil (VCO) MENINGKATKAN PENGGUNAAN KOLESTEROL TUBUH • Kolesterol tubuh è Garam empedu • Kurkumin dan desmetoksi kurkumin memacu produksi cairan empedu èPenggunaan kolesterol tubuh meningkat èPenurunan kadar kolesterol TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza) • Uji farmakologi dan uji klinis • Menurunkan kolesterol dan LDL kolesterol • Tanpa minyak atsiri shg tidak memacu nafsu makan • Bisdesmetoksi kurkumin menghambat produksi cairan empedu è kunyit kurang efektif MENGHAMBAT PEMBENTUKAN KOLESTEROL Bawang putih (Allium sativum) • Alliin èAllisin (aktif) è Allil sulfida • Menghambat biosintesis kolesterol • Ekstrak etanolik • Efek samping bau badan Sel pecah (aliin) → enzim aliinase → alisin alil sulfida Oksidasi Asam Pemanasan Alil sulfida : anti mikroba MENYERAP LEMAK TUBUH • Chitosan dari chitin kulit udang, kulit kepiting • Menyerap lemak dan dibuang melalui feses • Biji jinten hitam (Nigella sativa) • Jamu Kalimantan perlu diteliti BAHAN PENURUN KOLESTEROL YANG LAIN • Daun asam jawa (Tamarindus indica) • Buah belimbing wuluh (Averhoa bilimbi) • Daun kemuning (Murraya paniculata) • Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia) • Dsb. JENIS DIABETES • Diabetes tipe I – Tergantung insulin, sel beta pankreas telah rusak sehingga tidak dapat memproduksi insulin • Diabetes tipe II – Resistensi insulin, defisiensi insulin relatif, defek sekresi insulin • Diabetes gestasional – Sewaktu hamil • Diabetes tipe lain – Karena kelainan genetik, infeksi, obat/bahan kimia PENGATASAN DIABETES TIPE I • PEMBERIAN INSULIN karena memang sudah tergantung insulin • INSULIN adalah polipeptida yang rusak oleh asam lambung sehingga tidak dapat diberikan secara oral • PREPARAT YANG TERSEDIA BERUPA INJEKSI INSULIN (dalam satuan unit CARA PERCOBAAN PRAKLINIK • Tikus dibuat diabetes dengan pemberian suntikan subkutan streptozotosin atau aloksan untuk merusak sel beta pankreas • Setelah 3 hari darah diambil, sebagai titik awal • Pemberian obat selama 14 hari, diambil darah dan diteruskan tanpa perlakuan selama 7 hari HASIL PENELITIAN OBAT ALAMI • Bawang putih – Allisin, telah uji klinis • Buah Pare (Momordica charantia) – Perasan invivo dan uji klinis positif, ekstrak etanol dan infusa negatif, kandungan aktif polipeptida charantin • Daun ketela rambat (Ipomoea batatas) – invivo positif DIABETES TIPE II • Sulfonilurea – merangsang keluarnya insulin dari sel beta pankreas, meregulasi reseptor insulin di jaringan • Tolbutamid, klorpropamid • Glibenklamid menstimulasi langsung sekresi insulin oleh sel beta • Biguanid – Metformin – Pembebasan insulin pada sel beta tidak terjadi CARA PERCOBAAN PRAKLINIK • Uji toleransi glukosa/ uji pembebanan glukosa • Tikus puasa diukur kadar gulanya • Diukur lagi setelah pembebanan glukosa • Pemberian obat peroral • Pengukuran kadar gula darah pada menit ke 0, 30, 60, 120, 180, 240 HASIL PENELITIAN OBAT ALAMI • Sambiloto (Andrographis paniculata) – Diterpen andrografolid • Daun imba (Azadirachta indica) – toksik • Ceplukan (Physalis angulata) • Daun salam (Syzigium polyantum) – lemah • Buah mengkudu (Morinda citrifolia) – lemah • Brotowali (Tinospora crispa) - Alkaloid Bahan lain • Mahoni (Swietenia mahagoni) • Babakan pule (Alstonia scholaris) • Biji duwet (Syzigium cumini) • Buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) • Biji kluwak (Pangium edule) • Bunga pisang (Musa paradisiaka) Buncis (Phaseolus vulgaris) • Karbohidrat di mulut dihidrolisis oleh amilase menjadi oligosa • Oligosa di saluran cerna dihidrolisis oleh alfa glukosidase menjadi monosa/heksosa • Jika enzim alfa glukosidase dihambat maka karbohidrat tidak diubah menjadi heksosa/glukosa, tidak tambah kalori • Zat aktif : protein faseolin GOUT / PIRAI SENDI • Penyakit metabolik • Ditandai oleh hiperurikemia • Disebabkan peningkatan pembentukan asam urat • Atau karena pengurangan ekskresinya • Harga normal Pria 6,5-7,0; Wanita 6,0 mg/dl GEJALA GOUT SECARA KLINIS SERANGAN GOUT AKUT • Mengendapnya kristal asam urat di persendian di malam hari • Fagositosis oleh leukosit è fagolisosom yang membrannya robek oleh kristal • Enzim lisosom keluar, sel autolisis è reaksi peradangan jaringan è pengendapan asam urat yang baru GEJALA GOUT SECARA KLINIS INTERVAL BEBAS GEJALA • Berlangsung berbulan atau bertahun-tahun • Serangan berikut dapat disebabkan oleh pembedahan, dehidrasi, puasa, makan berlebih, minum alkohol GEJALA GOUT SECARA KLINIS PATOFISIOLOGI GOUT DAN KERJA OBAT DIET --------- PURIN ------------Asam ribonukleat sel I HIPOKSANTIN Alopurinol --------- I XANTIN ------ GINJAL --à Diuretik Alopurinol -----I ASAM URAT -------- Allantoin I KRISTALISASI PADA JARINGAN I FAGOSITOSIS OLEH SEL LEUKOSIT ------ Kolkhisin I Kortikosteroid ------- PERADANGAN ----------NSAID PENGOBATAN • URIKOSURIK : meningkatkan eliminasi asam urat melalui urin • URIKOSTATIK : menghambat enzim xantin oksidase • ANTI INFLAMASI NON STEROID : mengurangi peradangan • KOLKHISIN : menurunkan aktivitas fagositosis leukosit KAYU SECANG (Caesalpinia sappan) • Infusa kayu secang menurunkan kadar asam urat darah in vivo pada ayam • Zat aktif turunan benzopiran/kroman dg substituen fenolik • Dosis zat aktif agak besar SELEDRI (Apium graveolens) • Aktif in vivo pada tikus hiperurikemia • Fraksi aktif : flavonoid semipolar (apigenin, apiin) • Fraksi aktif minyak atsiri • Perlu dilanjutkan pd tikus dg diberi asam oksonat DAUN KEPEL (Stelechocarpus burahol) • Infusa daun kepel aktif menurunkan asam urat • Mengandung antioksidan potensial sebagai penangkap radikal • 7,3’,4’ trihidroksi 5 metoksi flavonol • Fraksi tak larut petr eter ekstrak metanol menurunkan asam urat HERBA SURUHAN (Peperoma pellucida) • Infusa herba suruhan menurunkan asam urat pada ayam • Kandungan flavonoid telah diisolasi • Tanaman mudah tumbuh namun voluminous TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza) • Jamu dg komponen terbesar temulawak aktif pada tikus hiperurikemia yg diberi asam oksonat • Efek positif data sampingan uji klinis fraksi kurkuminoid • Minyak atsiri memacu nafsu makan (kontraindikasi) ISOLAT AKTIF KUERSETIN – dalam berbagai tanaman - menghambat produksi asam urat - menghambat pelepasan agen inflamasi BROMELIN – Buah Nenas - antiinflamasi - meningkatkan absorpsi kuersetin è Komplementer/saling mendukung ANTOSIANIDIN & PROANTOSIANIDIN - dalam anggur dan bilberi - menurunkan kadar asam urat - mencegah serangan gout - antioksidan dan menghambat pembentukan leukotrien URIKOSURIK • TEMPUYUNG (Sonchus arvensis) Zat aktif : Flavonoid luteolin Dapat melarutkan batu ginjal • KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) Zat aktif : flavonoid sinensetin dan sejenisnya, garam kalium, saponin (Sinergisme) PENDEKATAN HOLISTIK R/ Seledri – menghambat xantin oksidase Temulawak – antiinflamasi Tempuyung – urikourik OBAT HERBAL INDONESIA UNTUK APRODISIAKA - TONIK DAN MENINGKATKAN DAYA TAHAN - MENINGKATKAN EFEK ANDROGENIK - MENINGKATKAN LEVEL TESTOSTERON - VASOSTIMULAN LOKAL - APRODISIAKA UMUM - PENYEGAR BADAN - TONIK DAN MENINGKATKAN DAYA TAHAN > Vitalitas tubuh akan meningkatkan potensi seksual
> Tes farmakologi : waktu dari kemampuan mengapung dalam air
> Panax ginseng (Gingseng Korea)
> Phyllanthus emblica (buah Kemloko)
> Sida spp (daun Sidaguri)
> Akar Withania, Akar Tinospora, Akar Asparagus, Akar Marsdenia, Akar barlenia


Panax Gingseng
• famili : araliaceae
• Ginsenosida : saponin/glikosida sterol
Protopanaxatriol tipe Rg 1, Rg 2, Rf, dan Re
Protopanaxatriol tipe Rc, Rd, Rb 1, dan Rb 2
• Menstimulasi metabolisme sel
• 13 studi klinis menunjukkan stimulasi yang baik
• 17 studi klinis menunjukkan stimulasi fisik dari tubuh
• Dosis : 200 mg dari 5:1 ekstrak terstandarisasi

- MENINGKATKAN EFEK ANDROGENIK
> tes farmakologi : stimulasi jengger ayam
> buah Piper retrofractum (Cabe Jawa)
> sama dengan efek dari andriol
> dosis : 150 mg dari 20 : 1 ekstrak etanolik terstandarisasi
> toksisitas : LD 50 pada hewan 2.324 mg/kg toksik moderat
> kandungan kimia : Alkaloid piperin
Minyak atsiri
Beta sitosterol
Resin

- MENINGKATKAN LEVEL TESTOSTERON
> tes farmakologi : in vivo, pengukuran level testosteron darah dan berat testis dari tikus uji
> Eurycoma longifolia (pasak bumi atau Tongkat ali) mengandung Quassinoid sebagai kandungan aktifnya
> piper retrofractum (Cabe Jawa)

- VASOSTIMULAN LOKAL
> Korinante Yohimbe
> Secara tradisional digunakan sebagai upacara kejantanan pria
> Alkaloid yohimbin
> Lokal vastimulan pada daerah penis → menstimulasi ereksi
> Efek samping negatif : hipertensi

- APRODISIAKA UMUM
> Tes farmakologi : mengamati tingkah seksual dari tikus jantan yang ditempatkan bersama dengan tikus betina
> Mengamati : introducing (ngirik2i), mounting (memanjat), climbing (menumpangi), genital grooming (menjilati organ seksual), coitus (bersetubuh)
> Eurycoma longifolia (Pasak bumi)
> Talinum paniculatum (Ginseng jawa)
> Panax ginseng (Ginseng korea)
> Allium sativum (Bawang putih)

TALINUM PANICULATUM
> Ginseng jawa, jawa som
> Permukaan akar ungu kemerah2an
> Bunga kuning kecil
> Mengandung steroid setelah akar berumur dua tahun
> Spesies lain : Talinum triangulare (Telo som)
> Permukaan akar putih
> Bunga ungu
> Daun berefek kontras, yaitu membuat lemas, menurunkan libido

ALLIUM SATIVUM
> S-allil-L-sistein sulfoksid (Aliin)
→asam piruvat + asam 2-propana sulfenat
→dialil sulfinat (alisin), kandungan aktif
→dialil sulfida
> Membutuhkan metode yang tepat untuk ekstraksi
> Efek samping : bau yang tidak enak

- PENYEGAR BADAN
> Pengalaman empiris
> Penghangat tubuh
> Zingiber officinale (Ginger, Jahe)
> Kaempferia galanga (Kencur)
> Curcuma xanthorrhiza (Temulawak)
> Curcuma domestica (Kunyit)
> Alpinia galanga (Laos)
> Nigella sativa (Jinten hitam, Habatus Saudah)
> Arctocarpus integra (Kayu nangka)

APRODISIAKA EMPIRIS LAINNYA
 Biji Mucuna pruriens (Kacang babi, Daun gatel ayer, Rawah)
 Bulir Avena sativa (Haver, Oate, Avoine)
 Batang Sida cordifolia (Sidaguri)
 Umbi Asparagus ascendens
 Biji Hygrophila auriculata (Gendarusa perempuan, Telur kodok)

fitoterapi bag 4

KEMUNGKINAN TERJADINYA KOMBINASI EFEK KANDUNGAN AKTIF DALAM SATU BAHAN
 EFEK KOMPLEMENTER
Saling mendukung menuju satu indikasi dengan mekanisme berbeda
 EFEK SINERGISME
Saling mendukung menuju satu indikasi dengan mekanisme sama sehingga saling menguatkan
 EFEK KONTRAINDIKASI
Dua kandungan kimia atau lebih yang memiliki efek berlawanan
 EFEK BERLAINAN

EFEK KOMPLEMENTER
HERBA THYMI (Thymus vulgaris)
 Senyawa fenol : timol, karvakrol à Anti mikroba
 Minyak atsiri à Ekspektoran/Pengencer dahak
 Flavon polimetoksi à Spasmolitik/Meredakan batuk

EFEK SINERGISME
KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus)
 Flavon polimetoksi : Flanonoid sinensetin, eupatorin à Diuretika
 Garam kalium à Diuretika
 Inositol à Diuretika

EFEK KONTRAINDIKASI
TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza)
 Kurkumin dan desmetoksikurkumin
à Memacu produksi cairan empedu
à Penggunaan kholesterol tubuh meningkat
à Kadar kholesterol darah turun
 Minyak atsiri
à Memacu nafsu makan
à Masukan lemak dan kholesterol tubuh tinggi à Kadar kholesterol darah naik

EFEK BERLAINAN
MENGKUDU (Morinda citrifolia)
 Kumarin : Skopoletin à Penurun tekanan darah
 Alkaloid : Xeronin à Penurun kadar gula darah
 Antrakinon : Morindon à Laksansia

KOMBINASI EFEK DALAM RAMUAN
 EFEK KOMPLEMENTER
 EFEK SINERGISME
 EFEK KONTRAINDIKASI
 PENGHAMBATAN ABSORPSI
 PENINGKATAN ABSORPSI
 PENGURANGAN WAKTU TRANSIT USUS
 PENINGKATAN BIOAVAILABILITAS MELALUI PENGHAMBATAN SITOKROM P450
 PENINGKATAN BIOAVAILABILITAS MELALUI PENGHAMBATAN GLUTATHION S-TRANSFERASE

EFEK KOMPLEMENTER
R/ Seledri
Kumis kucing
Seledri à Flavonoid Apiin dan Apigenin à Vasodilator à Tekanan darah turun
Kumis kucing à Flavonoid polimetoksi : sinensetin, eupatorin; garam kalium; dan inositol à Diuretika à Penurunan tekanan darah
Contoh produk : Tensiguard dari phapros

EFEK SINERGISME
R/ Akar Valerian
Biji Pala

Akar Valerian à Valepotriate à Sedativa
Biji Pala (Myristica fragrans) à Miristisin à Sedativa

EFEK KONTRAINDIKASI
R/ Daun Lidah buaya
Akar Klembak
Lidah buaya à Antrakinon Aloin à Laksansia
Akar Klembak à Antrakinon Rhein à Laksansia
Tanin à Anti diare
à EFEK BERLAWANAN
R/ Daun sena (Cassia senna) à Senosida à Antrakinon à Laksansia
Daun teh (Camelia sinensis) à Tanin à susah BAB (tapi kadar tanin sangat kecil, jadi ternyata tidak bermasalah, dan diijinkan oleh badan POM)

PENGHAMBATAN ABSORPSI
 TANIN
à Bereaksi dengan protein
à Membentuk senyawa tak larut
à Melapisi dinding usus
à Menghambat absorpsi zat aktif
à Efek Farmakologi berkurang
Teh, Klembak, Daun Jambu Biji, Kayu Rapat (Parameria laevigata)
Tanin disini sebagai zat aktif

PENINGKATAN ABSORPSI
 SESKUITERPENOID
Komponen minyak atsiri
à Dapat meningkatkan absorpsi Kurkuminoid hingga konsentrasinya dalam darah meningkat 8 kali
à Efek Farmakologi meningkat
Kurkumin à hepar à metabolit (hasil reduksi), yang berefek metabolitnya
Kurkumin dan seskuiterpen à sama saja
Kurkumin + minyak atsiri à analgetika
Minyak atsirinya sendiri à analgetika

PENGURANGAN WAKTU TRANSIT USUS
 BIJI DAUN SENDOK
à Polisakarida
à Terkena air mengembang
à Bulk Laxative
à Meningkatkan BAB
à Mengurangi Intestinal transit time
à Kesempatan absorpsi zat aktif berkurang
à Efek Farmakologi berkurang

PENINGKATAN BIOAVAILABILITAS MELALUI PENGHAMBATAN SITOKROM P450
 PIPERIN
 TERHADAP KURKUMIN
à Menghambat Aktivitas Enzim CYP
à Metabolisme Kurkumin di hepar berkurang
à Ketersediaan hayati Kurkumin meningkat
à Kadar dalam darah meningkat 10 kali lipat
à Efek farmakologi meningkat
Lada hitam (Piper nigrum), Cabe jawa (Piper retrofractum)

PENINGKATAN BIOAVAILABILITAS MELALUI PENGHAMBATAN GLUTATHION S-TRANSFERASE
 KURKUMIN
à Menghambat aktivitas GST
à Metabolisme zat aktif lain berkurang
à Ketersediaan hayatinya meningkat
à Konsentrasi dalam darah meningkat
à Efek Farmakologi meningkat
Temulawak, kunyit, bengle (Zingiber purpurea) , temugiring (Curcuma heynena)

Temu ireng (curcuma aeruginosa)

CONTOH SEDIAAN
 KEMASAN
Tablet, Dus, 2 strip @ 10 tablet, strip @ 4 tablet
 DOSIS
2 kali sehari 1 tablet
 KOMPOSISI
Attapulgit 300 mg
Psidii Folii Extract 50 mg
Curcumae Domesticae Rhizomae Extract 75 mg
 KHASIAT
Untuk pengobatan diare non spesifik
 PERHATIAN
Tidak boleh diberikan pada anak di bawah 5 tahun dan penderita harus minum oralit. Bila dalam penggunaan 3 hari tidak sembuh, hubungi dokter

Diare
 SPESIFIK
Penyebab utama yang diketahui bakterinya salmonella typhi, kolera
 NONSPESIFIK
Penyebab utamanya belum diketahui

PENYAJIAN INFORMASI UNTUK DOKTER
 NAMA SEDIAAN
Untuk Fitofarmaka atau Obat Herbal Terstandar yang telah terdaftar di Badan POM
 NAMA BAHAN BAKU
Untuk bahan baku yang telah ada data klinisnya tetapi belum terdaftar di Badan POM

ORTHOSIPHONIS FOLIUM – Java Tea
 DEFINITION
Java tea consists of the fragmented, dried leaves and tops of stems of Orthosiphon stamineus Benth. (O. aristatus Miq.; O. spicatus Bak.)
 CONSTITUENTS
Up to 12% of minerals with a high proportion of potassium (2-10), approx. 0.2% of lipophilic flavones including sinensetin and isosinensetin (2,3,6,7,11-18), flavonol glycosides (15,16), rosmarinic acid 0.1-0.5% (3,16,18-20) and other caffeic acid depsides (15,16), inositol (8), phytosterols such as β-sitosterol (2), and up to 0.7% of essential oil (2,4,6,7,9,10,21); pimarane, isopimarane and staminane diterpenes (2,6,7,9,16,29,30) and chromenes such as methylripariochromene A (28,31,32)
 CLINICAL PARTICULARS
 Therapeutic indications
Irigation of the urinary tract, especially in cases of inflammation and renal gravel, and as an adjuvant in the treatment of bacterial infections of the urinary tract (2,7,16,33-35)
 Dosage
Adults: An infusion of 2-3 g of dried material in 150 ml of water two to three times per day; equivalent preparations (3,5,7,36)
 Method of administration
For oral administration
 Duration of administration
No restriction
 Contraindication
None known
 Special warnings and special precautions for use
Java tea should not be used in patients with oedema do to impaired heart and kidney function.
 Interaction with other medicaments and other forms of interaction
None reported.
 Pregnancy and lactation
No data available. In accordance with general medical practice, the product should not be used during pregnancy and lactation without medical advice.
 Effects on ability to drive and use machines
None known
 Undesirable effects
None reported
 Overdose
No toxic effects reported

PERATURAN MENTERI KESEHATAN R.I.
Nomor : 760/MENKES/PER/IX/1992
Tentang FITOFARMAKA
 FITOFARMAKA
Adalah sediaan obat dan obat tradisional yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku
è Tidak harus produk yang terdaftar di Badan POM, yang penting sudah ada bukti keamanan dan khasiatnya baik dari hasil penelitian institusi maupun publikasi ilmiah yang diakui validitasnya