I. Nama Lain Tanaman
Seupeueng (Acen),Sepang (Gayo),Sopang (Batak),Lacang (Minangkabau),Secang (Sunda) Kayu secang (Jawa Tengah),Kayusecang (Madura),Cang Sepang (Sasak),Supa (Bima) ,Sepel (Timor),Hape(Sawu),Hong (Alor),Sepe (Roti),Kayu sema (Manado),Dolo (Bare),Sapang
(Makasar),Sepang (Bugis),Sepen (Halmahera selatan),Savala (Halmaherautara),Sungiang (Ternate),Roro (Tidore), Sepang merah, sappan wood, bakkum wood,bois de sappan(Perancis),to moc, cay vang (vietnam),tainniga(burma),sbeng(kemboja), su fang mu(china), palo de brazil(sepanyol),bakam(arab), pattanga(sanskrit)
II. Klasifikasi Tanaman
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicolyledonae
Bangsa : Resales
Suku : Cesalpiniaceae
Marga : Caesalpinia
Jenis : Caesalpinia sappan L
III. Uraian Tanaman
Tanaman ini menyenangi tempat terbuka sampai ketinggian 1.000 m dpl., seperti di daerah pegunungan yang berbatu tetapi tidak terlalu dingin. Secang tumbuh liar dan kadang ditanam sebagai tanaman pagar atau pembatas kebun. Perdu atau pohon kecil, tinggi 5-10 m, batang dan percabangannya berduri tempel yang bentuknya bengkok dan letaknya tersebar, batang bulat, warnanya hijau kecoklatan. Daun majemuk menyirip ganda, panjang 25-40 cm, jumlah anak daun 10-20 pasang yang letaknya berhadapan. Anak daun tidak bertangkai, bentuknya lonjong, pangkal rompang, ujung bulat, tepi rata dan hampir sejajar, panjang 10-25 mm, lebar 3-11 mm, warnanya hijau. Bunganya bunga majemuk berbentuk malai, keluar dari ujung tangkai dengan panjang 10-40 cm, mahkota bentuk tabung, warnanya kuning. Buahnya buah polong, panjang 8-10 cm, lebar 3-4 cm, ujung seperti paruh berisi 3-4 biji, bila masak warnanya hitam. Biji bulat memanjang, panjang 15-18 mm, lebar 8-1 1 mm, tebal 5-7 mm, warnanya kuning kecoklatan. Panenan kayu dapat dilakukan mulai umur 1-2 tahun. Kayunya bila digodok memberi warna merah gading muda, dapat digunakan untuk pengecatan, memberi warna pada bahan anyaman, kue, minuman atau sebagai tinta. Perbanyakan dengan biji atau stek batang.
IV. Habitat dan Penyebaran
Di Inggris kayu secang dikenal sebagai sappanwood atau brazilwood.Pohon secang tumbuh secara liar digunung dan dibudidayakan dikebun karena ukuran bunga kuningnya yang cukup besar.Kemudian pohonnya dibudidayakan di Asia Tenggara untuk diambil dye merahnya.Caesalpinia sappan tersebar sampai ke Tamilnadu,Kerala,Karnataka,Andra Pradesth,dan West Bangaf.
V. Kandungan Tanaman
Daun dan batang secang mengandung saponin dan flavonoid. Selain itu daunnya mengandung polifenol dan 0,16% - 0,20% minyak atsiri, batang/kayunya mengandung tanin, asam galat, resin, resorsin, brasilin, brasilein, d-alfa-phellandrene, oscimene, dan minyak atsiri.
Saponin mengandung aglykon polisiklik yang khasnya adalah berbuih saat dikocok dengan air. Kemampuan berbusa saponin disebabkan oleh bergabungnya saponegin nonpolar dan sisi rantai yang larut dalam air. Saponin menyebabkan rasa pahit pada tumbuhan seperti secang.
Flavonoid merupakan golongan senyawa bahan alam dari senyawa fenolik yang banyak merupakan pigmen tumbuhan. Fungsi kebanyakan flavonoid dalam tubuh manusia adalah sebagai antioksidan. Antioksidan melindungi jaringan terhadap kerusakan oksidatif akibat radikal bebas yang berasal dari proses-proses dalam tubuh atau dari luar, dan memiliki hubungan sinergis dengan vitamin C (meningkatkan efektivitas vitamin C).
Dalam banyak kasus, flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri atau virus.
Polifenol memiliki tanda khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya. Pada beberapa penelitian disebutkan bahwa kelompok polifenol memiliki peran sebagai antioksidan.
Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eteris (aetheric oil), minyak esensial, serta minyak aromatik, adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Beberapa jenis minyak atsiri digunakan sebagai bahan astiseptik internal dan eksternal, untuk bahan analgesic, haemolitic atau sebagai antizymatic serta sebagai sedavita dan stimulans untuk obat sakit perut.
Tanin adalah komponen zat organik yang sangat komplek dan terdiri dari senyawa fenolik yang mempunyai berat molekul 500 - 3000, dapat bereaksi dengan protein membentuk senyawa komplek larut yang tidak larut. Tanin bersifat sebagai antibakteri dan astringent atau menciutkan dinding usus yang rusak karena asam atau bakteri. Kadar tanin ekstrak kayu secang yang diperoleh dengan perebusan selama 20 menit adalah 0,137%
Tanin dan asam galat dalam secang diduga berperan dalam menghentikan pendarahan.
Basilin/brazilin adalah golongan senyawa yang memberi warna merah pada kayu secang dengan struktur C6H14O5 dalam bentuk kristal berwarna kuning sulfur, larut air dan berasa manis, akan tetapi jika teroksidasi akan menghasilkan senyawa brazilein yang berwarna merah kecoklatan. Brazilin merupakan senyawa antioksidan yang mempunyai katekol dalam struktur kimianya. Berdasarkan aktivitas antioksidnnya, brazilin diharapkan mempunyai efek melindungi tubuh dari keracunan akibat radikal kimia. Brazilin juga diduga mempunyai efek anti-inflamasi.
Struktur beberapa kandungan fenolik dari Kayu Secang :
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, DR, Prangdimurti, E, Andarwulan, N. 2003. Karakterisasi dan Produksi Zat
Warna Alami Kayu Secang ( Caesalpinia sappan Linn ) Serta Aplikasinya Pada
Minuman Fungsional Rempah-Rempah. Bogor : LPPM IPB
Fu, Lin-Chun, dkk . 2008. A New 3-Benzylchroman Derivative from Sappan Lignum
( Caesalpinia sappan ) . China : Guangzhou University of Chinese Medicine
Pawar ,CR, Landge , AD, Surana, SJ. 2008. Phytochemical and Pharmacological Aspects of
Caesalpinia sappan. Journal of Pharmacy Research. Vol.1.Issue2. Oct-Dec 2008
Prakash,L, Majeed, M. 2008 . Natural Actives Lend Color to Cosmetics and More.
India : Sabinsa Corporation
http://nugrohogalih.wordpress.com/secang_sebagai_pewarna_alternatif
http://web.ipb.ac.id/~lppm/ID/index.php?menu_jurnal=-secang
Selasa, 02 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
thanksss
BalasHapus